SOLOPOS.COM - Selokan Mataram. (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Tol Bawen – Jogja yang akan dibangun disepanjang selokan mataram direspon positif

Harianjogja.com, SLEMAN — Usulan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono (HB) X agar tol dibangun disepanjang selokan mataram mendapat dukunga dari warga desa sepanjang lokasi tersebut.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Kepala Desa Margodadi Seyegan Subandi mengaku tidak masalah jika jalan tol tersebut dibangun sepanjang selokan mataram. Menurutnya, usulan Sultan sangat bijak lantaran pembangunan jalan tol nantinya tidak banyak mengganggu aktivitas warga.

Baca Juga : TOL BAWEN – JOGJA : Seperti Ini Gambaran Tol yang Melintasi Selokan Mataram

Ekspedisi Mudik 2024

“Kalau kami oke-oke saja dengan usulan Sultan. Dengan begitu, aktivitas warga tidak akan terganggu karena bangunan tol dibuat melayang,” katanya kepada Harianjogja.com, Jumat (18/8/2017).

Dukungan senada diutarakan Kepala Desa Tirtoadi Mlati Sabari. Menurutnya, pembangunan jalan tol secara melayang tersebut tidak akan mengganggu aktivitas warga. Pasalnya di sepanjang selokan tersebut selama ini banyak digunakan sebagai lahan pertanian.

“Warga derek mawon, jika pembangunan dilakukan sepanjang selokan mataram,” ujarnya.

Meski begitu, baik Subandi maupun Sabari masih menunggu keputusan resmi lokasi mana saja yang akan dipatok sebagai proyek jalan tol. Dengan begitu, Pemdes dapat mengetahui apakah proyek tersebut juga berimbas pada pemukiman warga atau tidak.

“Kalau sudah jelas lokasinya, ada ganti rugi, bisa dilakukan pendataan. Kami masih menunggu kejelasan lokasi proyek,” kata Sabari.

Suparno, Koordinator Petugas Teknik Pengamatan Mataram I  BBWSSO DIY menjelasakan, selokan tersebut membentang dari Ancol hingga Kalasan. Hanya saja untuk kewenangan Pos Mataram I melewati tiga kecamatan. Mulai Tempel, Seyegan hingga Mlati.

“Total ada sekitar 12 kelurahan yang dilalui. Panjangnya sekitar 20km kalau sampai Kutu Asem ” jelasnya.

Di sepanjang selokan tersebut, status tanahnya milik pengairan atau irigasi yang dikelola oleh BBWSSO. “Kanan dan kiri sepanjang selokan, sebagian besar masih digunakan untuk lahan pertanian, hanya beberapa titik saja yang digunakan lahan permukiman penduduk,” ujarnya.

Bersasarkan penelusuran Harian Jogja, kondisi selokan mataram dari Trihanggo Mlati hingga Seyegan cukup jembar. Ruas jalan hingga perbatasan Trihanggo hingga Tritoadi banyak dipenuhi area pertanian. Beberapa lahan permukiman terlihat di beberapa titik seperti  Dusun Gombang, Gumuk, Pundong V dan Jembangan wilayah Tirtoadi. Sementara beberapa pemukiman juga tampak di wilayah Kadipiro, Grogol dan Japanan Margodadi.

“Sae mawon kalau tol dibangun di atas selokan, kami cuma kawatir kalau dibangun di bawah,” ujar Surtinah, warga Gombang, Tirtoadi Mlati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya