SOLOPOS.COM - Anak-anak menyeberang Selokan Mataram melalui jembatan kecil di Tlogoadi, Mlati, Sleman, DI. Yogyakarta, Jumat (09/01/2014). Kanal sepanjang 31,2 km yang dibuat pada masa pendudukan Jepang itu memiliki fungsi utama sebagai sarana irigasi pertanian, namun di kawasan padat penduduk dan pusat pertumbuhan ekonomi aliran kanal terhambat dan kotor oleh sampah yang dibuang warga. (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Tol Bawen – Jogja mendapat reaksi baik

Harianjogja.com, SLEMAN—Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengusulkan agar Tol Jogja-Bawen yang melintasi Jogja dibangun di sepanjang sisi barat Selokan Mataram secara melayang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menyambut positif gagasan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : Tol Bawen – Jogja Diusulkan Melintasi Selokan Mataram Secara Melintang

“Kami mendukung usulan tersebut. Dengan begitu, tidak banyak menggusur lahan atau pemukiman warga,” kata Bupati Sleman Sri Purnomo, Kamis (17/8/2017).

Menurut dia, Pemkab Sleman, masih menunggu detail rencana pembangunan tol tersebut.

“Detail konsep pembangunannya seperti apa masih belum tahu,” ucap Sri.

Sekretaris Daerah Sleman Sumadi mengatakan jalur tol di Selokan Mataram sebagaimana anjuran Sultan bisa diterapkan. Sleman yang menjadi perlintasan Selokan Mataram siap menyokong rencana tersebut apabila Pemerintah Pusat dan Pemda DIY selesai mengkaji rute yang akan dilalui tol.

“Kalau dibutuhkan datanya, kami akan siapkan. Namun sampai saat ini belum ada permintaan,” ujar dia.

Dalam pertemuan dengan Deputi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Menko Perekonomian Wahyu Utomo di Kompleks Kepatihan, Selasa (15/8/2017), Sultan mengusulkan sisi barat Selokan Mataram sebagai lokasi pembangunan jalan Tol Jogja-Bawen. Di jalur itu, ongkos sosial tidak terlalu tinggi. Beberapa waktu lalu Sultan sempat menyatakan keberatan dengan rencana pembangunan tol karena khawatir konstruksi jalan bebas hambatan yang tertutup bakal mematikan potensi ekonomi masyarakat

Sejumlah warga juga menyambut baik usulan Sultan tersebut. Menurut Agung Hartanto, warga Kadirojo, Purwomartani, Kalasan, usulan tersebut bisa menjadi solusi pembangunan tol di DIY. Sebab, sepanjang sisi Selokan Mataram tidak banyak dipakai sebagai pemukiman.

“Kalaupun, kebanyakan di wilayah perkotaan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya