SOLOPOS.COM - Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya memberikan paparan saat berkunjung ke Wisma Bisnis Indonesia, di Jakarta, Senin (4/6/2018). (Bisnis-Felix Jody Kinarwan)

Solopos.com, JAKARTA — Perusahaan e-commerce kelas unicorn yang bukan hanya berpengaruh di Indonesia namun juga Asia Tenggara, Tokopedia, dikabarkan milik pemodal asing. Menanggapi rumors itu, pendiri sekaligus CEO Tokopedia William Tanuwijaya sontak bereaksi.

William Tanuwijaya menjawab soal kepemilikan perusahaannya yang kini dikabarkan bukan lagi milik Indonesia. William Tanuwijaya angkat suara mengenai kepemilikan saham Tokopedia pada sesi wawancara yang ditayangkan di Podcast Deddy Corbuzier.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Awalnya, Deddy Corbuzer bertanya tentang kepemilikian Tokopedia saat ini. William menyebut jika awal berdirinya memang Tokopedia milik Indonesia 100%. Namun, saat ini diakuinya ada investor asing yang memiliki saham Tokopedia.

Baca Juga: Ada Zodiak Lebih Senang Melajang, Kamu Termasuk?

Ekspedisi Mudik 2024

William menjelaskan jika suatu perusahaan teknologi tidak dilihat dari siapa yang memegangsaham paling banyak. “Kalau di generasi sebelumnya punya 50% atau 60% dia berarti yang punya suara 60%. Namun, di generasi Internet seperti Jack Ma, Steve Jobs dia punya saham mungkin kecil, tapi kendali penuh perusahan tetap dia yang pegang,” ucapnya pada Podcast Deddy Corbuzier, Selasa (15/6/21).

William mengaku saat ini ada dua investor asing raksasa yang menanamkan modalnya di Tokopedia, yaitu Sequioa Capital dan SoftBank, dengan nilai investasi US$100 juta beberapa tahun lalu. Menurutnya, tidak ada satupun pemegang saham di Tokopedia yang memiliki kepemilikan lebih dari 11 persen. William menilai kondisi di Tokopedia saat ini sebenarnya hampir seperti perusahaan terbuka.

Meskipun banyak investor dari luar negeri yang menjadi pemegang saham, dia tidak mengkhawatirkan hal tersebut. Menurutnya, perusahaan teknologi memiliki keunikan dibandingkan dengan perusahaan konvensional.

Kontrol Pemilik

Dia mengaku banyak orang membandingkan kepemilikan perusahaan teknologi dengan kontrol. Dia memberi contoh Alibaba diasosiasikan dengan Jack Ma, sang pendirinya. Padahal, Jack Ma kini hanya memiliki 4,8% saham Alibaba.

Hal yang sama juga terjadi pada Apple dimana orang mengasosikan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut dengan Steve Jobs. Nyatanya, saham Apple yang dimiliki Steve Jobs kurang dari 1 persen.

“Roh dari perusahaan teknologi, baik masih tertutup atau sudah terbuka, dia [founder] bisa men-structure. Satu saham pendiri punya voting rights yang lebih tinggi. Artinya seperti Jack Ma atau Steve Jobs mungkin sahamnya kecil, tetapi kontrol terhadap perusahaannya besar,” jelas William.

Baca Juga: Solo Uji Coba Jaringan 5G Telkomsel setelah Jakarta

Dikutip Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) dari Nikkei Asia, Senin (24/5/2021), dari sebuah dokumen pengajuan Goto, saat ini Gojek memiliki sekitar 58% saham dari Goto, sementara Tokopedia memiliki 42% saham.

Raksasa telekomunikasi dan investasi Soft Bank Group telah mencatatkan diri atas kepemilikan saham tunggal terbesar di Goto Group sebesar 15,3%, diikuti oleh konglomerat e-commerce Alibaba Group Holding sebesar 12,6%. Kedua perusahaan tersebut merupakan investor Tokopedia.

Berdasarkan dokumen tersebut, SoftBank dan Alibaba menjadi investor mencatatkan kepemilikan saham dua digit. Angka tersebut melebihi kepemilikan saham lainnya seperti Google dan dana investasi pemerintah Singapura Temasek, dimana keduanya adalah pemegang saham Gojek dan Tokopedia.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya