Tokoh Masyarakat Kecam Kegiatan Perpisahan Kasek Liburkan Siswa

Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS

WONOGIRI–Salah seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Sunar mempertanyakan diliburkannya siswa di salah satu SMP terkait kegiatan perpisahan kepala sekolah (kasek).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia meminta dinas pendidikan memberikan sanksi bagi pengelola sekolah agar tak terjadi di sekolah lain.

“Kami mendengar, awal Oktober lalu di salah satu SMPN di Pracimantoro dilaksanakan perpisahan kepala sekolah. Informasinya, perpisahan dilakukan di luar Wonogiri sehingga siswa diliburkan,” ujar Sunar kepada Solopos.com, Senin (8/10/2012).

“Masak mung [cuma] gara-gara perpisahan kepala sekolah meliburkan murid dan KBM ditiadakan. Apa tindakan tersebut dibenarkan? Bukankah tindakan itu bisa disebut ngawur? tindakan itu tidak dibenarkan, kasihan anak didik,” tambahnya.

Terpisah, salah seorang komite SMPN tersebut, Sunarto, mengaku tidak tahu mengenai acara perpisahan. “Saya belum tahu, coba kami koordinasikan dengan pihak sekolah terlebih dahulu. Walau demikian, secara pribadi saya juga tidak setuju jika acara perpisahan dilakukan pada jam efektif KBM.”

Informasi yang diperoleh Solopos.com, acara serah terima jabatan (sertijab) kepala sekolah SMP dan SMA di Wonogiri hasil rotasi Bupati pada September lalu secara serentak telah dilaksanakan 4 Oktober lalu di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Bulusulur, Wonogiri. Sebelum sertijab secara bareng di tingkat disdik, di masing-masing sekolah ada yang mengadakan kegiatan perpisahan kepala sekolah terlebih dahulu namun ada yang tidak.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP se-Wonogiri, H Kusman saat mengonfirmasi Solopos.com, Senin, menyatakan, pihaknya belum mendengar dan belum mendapat laporan. Dia menyatakan secara pribadi menolak pola perayaan yang mengabaikan KBM.