SOLOPOS.COM - Kondisi toko Matahari Department Store (MDS) yang tutup di Solo Grand Mall (SGM), Selasa (27/7/2021).(Farida Trisnaningtyas/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Matahari Department Store (MDS) mengandalkan penjualan online selama tutup pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak 3 Juli 2021. Di sisi lain, para staf terpaksa masuk secara bergantian dan berlaku sistem piket.

Store Manager MDS Solo Grand Mall (SGM), Agus Budiyanto, mengatakan selama PPKM Darurat toko memang tutup total. Namun demikian, manajemen memberlakukan piket agar kualitas barang di toko tetap terjaga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami berlakukan piket karena kalau toko tidak dirawat, barang-barangnya akan lekas rusak. Namun demikian, mereka yang masuk juga tidak banyak kurang dari 10 orang agar tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” ujar dia saat ditemui wartawan, Selasa (27/7/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Menko Airlangga Dorong Modernisasi Koperasi agar Adaptif dan Berdaya Saing

Tak Ada PHK

Agus menambahkan manajemen fokus menggeber penjualan secara daring atau online melalui media sosial. Cara ini cukup ampuh untuk mendongkrak omzet meski masih jauh jika dibandingkan dengan sebelum PPKM Darurat saat toko diperbolehkan buka dan melayani penjualan offline.

Menurutnya, tentu ada perbedaan yang signifikan antara toko buka dan tutup. Jika toko buka, maka pelanggan yang mencari dan datang untuk berbelanja. Ini sangat memengaruhi trafik dan omzet. Sementara ketika toko mesti tutup, maka model penjualan hanya bisa dilakukan secara daring.

“Memang penjualan online di masa PPKM ini meningkat jika dibandingkan dengan sebelumnya. Bahkan, angkanya naik dua digit,” imbuh dia.

Baca Juga: Kontraksi Berbagai Sektor, Penerimaan Pajak Jateng II Capai Rp4,89 Triliun

Di sisi lain, manajemen tetap membayar gaji para staf sesuai masuknya. Sedangkan jumlah karyawan MDS SGM sebanyak 100 orang ditambah dengan pramuniaga brand atau merek, total 250-an orang.

“Karyawan kami tidak ada [PHK] dan sampai saat ini masih lengkap. Kalau karyawan brand tergantung kebijakan masing-masing brand tersebut, ini berbeda-beda,” kata dia.

Sementara itu, Public Relations SGM, Ni Wayan Ratrina, menambahkan sebagai konsekuensi penerapan PPKM Darurat sejak awal Juli lalu berdampak besar pada trafik dan penjualan tenant di mal. Pihaknya berharap mal bisa kembali beroperasi seperti biasa, tetapi dengan mengetatkan protokol kesehatan Covid-19.

“Jadi yang boleh buka hanya sektor esensial seperti supermarket, food and beverages, dan farmasi,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya