SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengunjung beberbelanja di Hypermart. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Kalangan pengelola toko modern mengaku tidak keberatan dengan aturan pemerintah yang menerapkan 80% merupakan produk lokal pada 2016. Hal ini karena di Solo tidak banyak peminat produk impor.

Customer Service Coordinator and Secretary Carrefour Solo Paragon Mall, Laily Hidayati, mengaku tidak ada kendala dengan aturan tersebut dan akan mematuhi aturan yang ditetapkan pemerintah. Apalagi selama ini produk di Carrefour kebanyakan produk lokal. Khusus produk impor stoknya tidak mencapai 5% dari total produk yang dijual di Carrefour.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wanita yang akrab disapa Leli ini mengatakan produk impor yang disediakan di Carrefour biasanya adalah mi, minyak bumbu, sereal, kopi, biskuit, dan lainnya. Namun produk tersebut tidak ditempatkan di space khusus tapi dijadikan satu dengan barang sejenis.

Manajer Divisi Fresh Hypermart Solo Square, Tri Wibowo, mengaku setiap ada kebijakan baru akan ada pengumuman dari kantor pusat di Jakarta. Namun hingga saat ini, belum ada pemberitahuan apapun. Meski begitu, apabila aturan penjualan 80% produk lokal, pihaknya mengaku tidak ada masalah.

“Aturan menjual 80% produk lokal tidak ada masalah, karena selama ini 90% lebih produk yang kami jual merupakan produk lokal. Produk impor ada tapi tidak banyak, sekitar 10%,” ungkap Tri, Jumat (29/8/2014).

Dia mengatakan tidak banyak produk impor yang dijual karena permintaan terhadap produk tersebut juga tidak terlalu tinggi mengingat tidak banyak ekspatriat yang tinggal di Solo. Dia mengutarakan produk impor biasanya adalah bumbu, saus, makanan kaleng, ikan beku dan jeroan sapi.

Tri menyebutkan jeroan ini banyak diminati masyarakat lokal tapi produksi di dalam negeri terbatas karena sedikit yang memotong sapi. Oleh karena itu, pihaknya mengambil dari distributor produk impor.

Dia menjelaskan menjual produk impor tersebut dilakukan karena selama ini produksi lokal belum mencukupi kebutuhan nasional sehingga perlu ada tambahan dari luar. Namun produk impor biasanya hanya sebagai pelengkap.

Store Manager Lottemart The Park Mall, Siti Partimah, juga mengaku tidak ada masalah dengan aturan baru tersebut. Menurut dia, dari 21.000 items yang dijual di Lottemart, hanya sekitar 5% yang merupakan produk impor. Produk impor yang dijual di toko modern tersebut di antaranya adalah minuman, snack, minuman kemasan, dan mi instan.

“Konsumen kami kebanyakan lokal, biasanya kalau beli produk impor itu karena ingin mencoba jadi barang [produk impor] yang kami sediakan juga tidak banyak,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya