SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Toko mebel Rahayu di tepi Jl. Ahmad Yani, Dukuh Tanggul, Desa Kalitengah, Kecamatan Wedi, Klaten, terbakar pada Kamis (25/4/2019) malam. Kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai Rp1 miliar.

Toko tiga lantai tersebut milik Chusnan Afandi yang dikelola istrinya, Rahayu. Lokasi toko bersebelahan dengan Kantor Kecamatan Wedi. Kebakaran diketahui sekitar pukul 24.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kebakaran kali pertama diketahui warga dan pedagang angkringan yang berjualan di depan toko tersebut. Awalnya mereka mendengar suara ledakan dari dalam toko berisi mebel dan perabotan rumah tangga berbahan plastik.

Pedagang bersama warga lantas mendobrak pintu toko yang terbuat dari kayu. Saat pintu terbuka, api sudah membesar di dalam toko. Warga lantas menghubungi mapolsek setempat serta unit pemadam kebakaran Klaten.

Salah satu warga, Edy, mengaku mendengar suara letusan dan suhu udara di sekitar rumahnya panas. Edy lantas keluar rumah dan mendapati toko yang berada di seberang rumah sekaligus toko miliknya terbakar.

“Awalnya saya kira suara dari Gunung Merapi. Saat saya keluar, api sudah terlihat dari dalam genting toko di seberang rumah saya. Pintunya dari kayu itu mulai terbakar,” kata Edy saat ditemui wartawan di sekitar lokasi, Jumat (26/4/2019).

Edy mengatakan api cepat membakar bangunan beserta seluruh isinya. Saking besarnya api, kabel listrik PLN di atasnya ikut terbakar.

“Trafonya juga meledak. Awalnya juga sempat khawatir api akan merembet ke bangunan lainnya,” kata Edy.

Tak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut. Saat peristiwa terjadi, toko tidak berpenghuni lantaran pengelolanya, Rahayu, tinggal bersama anaknya di wilayah Desa Jetis, Kecamatan Klaten Selatan.

“Penyebab pastinya apa tidak ada yang tahu. Kemungkinan karena korsleting listrik,” jelas dia.

Iwan, pemilik toko cat yang bersebelahan dengan toko Rahayu, mengatakan api tak sampai merembet ke bangunan lainnya. Petugas pemadam kebakaran melokalisasi api agar tak membakar bangunan di sekitarnya.

“Saya sempat khawatir api merembet ke toko saya karena bersebelahan. Beruntungnya tembok tinggi dan kuat,” ungkap dia.

Akibat kebakaran tersebut, aliran listrik di sebagian Kecamatan Wedi dan sekitarnya padam. Hingga Jumat pukul 10.00 WIB, petugas PLN masih memperbaiki jaringan listrik di sekitar lokasi.

Salah satu petugas Unit Damkar Satpol PP Klaten, Eddy Setiawan, mengatakan api berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.00 WIB. “Kemudian kami lakukan proses pendinginan dan memastikan tidak ada yang terbakar lagi hingga pukul 06.00 WIB,” tutur dia.

Lima unit mobil pemadam kebakaran serta satu truk tangki BPBD dikerahkan ke lokasi. Proses pemadaman api mendapatkan bantuan satu unit mobil pemadam kebakaran Boyolali.

Eddy menjelaskan dari hasil assessment luas bangunan yang terbakar 15 meter x 25 meter. “Pemilik toko menaksir kerugian mencapai Rp1 miliar. Penyebab kebakaran kami belum mengetahui secara pasti karena bangunan rusak total,” ujar dia.

Petugas juga menghadapi kendala selama proses pemadaman karena hidran di Kecamatan Wedi debitnya kecil sehingga mobil pemadam lebih dari 10 kali bolak-balik mengambil air dari hidran di Kecamatan Klaten Tengah yang debit airnya lebih besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya