SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA–Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2013 mengusung program unggulan sembari memperkuat kinerja koperasi sebagai pengelola, yakni program penataan pedagang kaki lima dan transformasi toko koperasi menjadi UKM Mart.

Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Neddy Rafinaldy Halim, mengemukakan  program itu dilaksanakan melibatkan koperasi, sekaligus sebagai sarana pemberdayaan unit-unit koperasi di seluruh wilayah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

”Koperasi mempunyai SDM yang bisa diangkat sebagai koordinator pelaksana program tersebut. Termasuk merelokasir sebanyal 4.625 pedagang kaki lima (PKL) atau ditempatkan pada kawasan berusaha yang permanen,” katanya kepada Bisnis.com, Sabtu (25/5/2013).

Sejumlah 92 koperasi sudah ditunjuk melaksanakan program relokasi pada area strategis di setiap kota yang tersebar pada seluruh provinsi Indonesia. Sedangkan total anggaran yang dialokasikan untuk program ini senilai Rp34,7 miliar.

Dikemukakan, hingga 20 Mei 2013, realisasi program telah diselesaikan lebih dari 50%. Total PKL yang telah direlokasi sebanyak 2.425 orang. Merek adirelokasi pada 49 titik atau kawasan usaha baru. Sedangkan nilai realisasi anggarannya sebesar Rp18,2 miliar.

Untuk program itu masih tersisa sekitar Rp16 miliar lagi serta dipersiapkan untuk 43 titik lain. Lokasi yang dijadikan sarana usaha tersebut dipastikan tidak tergusur lagi, karena penetapannya berdasarkan keputusan pemerintah setempat.

Dengan demikian PKL sebagai pahlawan ekonomi kerakyatan bisa bekerja dan berbisnis tanpa terusik. Neddy optimistis hingga akhir tahun seluruh pekerjaan itu bisa diselesaikan.BAhkan ada kemungkinan bisa diselesaikan lebih awal.

Adapun penataan toko koperasi yang dinaikkan statusnya menjadi minimarket modern atau UKM Mart, hasil kinerjanya bahkan lebih besar karena pada tahun ini ditetapkan mencapai 260 koperasi di seluruh provinsi Indonesia .

Total anggaran yang dialokasikan Kementerian Koperasi dan UKM senilai Rp16,9 miliar. Masing-masing toko koperasi akan menerima bantuan sosial senilai Rp60 juta untuk bertransformasi menjadi UKM Mart.

Realisasi kinerja untuk sektor ini juga sudah melebihi 50%, karena dari 260 toko koperasi yang menjadi sasaran, saat ini telah mencapai 136 unit. Sedangkan jumlah dana yang sudah realisasi senilai Rp8,5 miliar. Meski program itu belum memasuki semester pertama, namun hasilnya menggembirakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya