SOLOPOS.COM - Petugas mengganti jaringan kabel terbuka dengan kabel tertutup di simpang Manahan, Solo, Rabu (5/3). Penggantian tersebut dilakukan agar jaringan listrik lebih aman dan tahan terhadap cuaca buruk. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Beberapa pelanggan isi ulang pulsa listrik atau token mengaku kecele saat membeli token di beberapa mini market dan tempat pembelian lain. Sementara itu penjual token mengaku kondisi itu karena jaringan bermasalah.

Seperti disampaikan salah satu pelanggan listrik prabayar di Gentan, Yono, 39. Dia membeli token Rp200.000-Rp250.000 di mini market dekat rumah. Namun dia terpaksa membeli di konter pulsa sekitar dua bulan. Yono menuturkan pihak mini market tidak dapat melayani token karena jaringan terganggu. Yono berharap pihak terkait konsisten pelayanan program. Sehingga tidak merugikan pelanggan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sekitar dua bulan kesulitan mengisi token di sejumlah mini market di sekitar rumah dan beberapa lokasi lain. Kata mereka [pihak mini market] gangguan. Harusnya pihak terkait konsisten menyediakan jasa. Jangan beralasan jaringan terganggu selama beberapa bulan dan tidak ada pemberitahuan,” tutur Yono saat ditemui Solopos.com, di tempat kerjanya, Senin (12/5/2014).

Hal senada disampaikan salah satu karyawan Alfamart Wolter Mongindisi, Rosyid Ridho. Dia mengatakan tidak dapat melayani token selama satu bulan. Rosyid menjelaskan transaksi gagal karena gangguan jaringan. Namun tidak ada pemberitahuan dari pihak terkait. Padahal mini market tempat dia bekerja dapat melayani sekitar 10 konsumen dengan nominal Rp50.000-Rp500.000 per orang.

“Listrik kebutuhan pokok. Kami masih berjualan. Sekarang sudah lancar tetapi kadang gagal. Kami sungkan dengan konsumen. Kami kurang tahu penyebab kegagalan transaksi karena tidak ada pemberitahuan. Harapan kami kerusakan segera diselesaikan agar pelanggan tidak kecewa,” ujar Rosyid saat ditemui Espos di sela-sela menata salah satu rak, Selasa (13/5).

Token Area Solo

Sementara itu informasi yang dihimpun Solopos.com dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Area Pelayanan Jaringan (APJ) Surakarta, pelayanan token bukan kewenangan PLN. Perusahaan milik negara itu hanya menyediakan server. Selanjutnya server dimanfaatkan beberapa pihak swasta, seperti perbankan, perusahaan retail, dan lain-lain menyediakan jasa isi ulang pulsa listrik. Mereka mengakses menggunkana single application.

Pejabat Humas PT PLN Persero APJ Surakarta, Soeharmanto, enggan memberikan komentar terkait itu. Dia mengimbau pelanggan memanfaatkan seluruh lokasi pembelian token.

Kalau beli token ke satu toko enggak bisa silakan ke toko lain. Kami bekerja sama dengan seluruh bank di Indonesia, anjungan tunai mandiri [ATM], toko modern, dan lain-lain. Soal trouble kembali ke sistem masing-masing,” tutur Soeharmanto saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa.

Supervisor Dana Jasa BRI Solo Slamet Riyadi, Wiwik Suswantini, membenarkan BRI memiliki jaringan sendiri mengakses server PLN. Sehingga BRI dapat melayani jasa pembelian isi ulang pulsa listrik. Mereka menyediakan jasa melalui mobile banking dan ATM dengan minimal transaksi Rp20.000 dan maksimal Rp1 juta. Wiwik mengungkapkan belum menerima aduan. Bahkan mereka mengklaim akan membeli satelit pada 2016 untuk meningkatkan pelayanan.

“Kami menggunakan jaringan sendiri untuk menembak server PLN. Sejauh ini trouble tidak ada. Kami tidak dapat melacak pelanggan karena transaksi online,” ujar dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya