SOLOPOS.COM - Acara edukasi wawasan kebangsaan oleh TNI/Polrikepada santri di Ponpes Darul Hidayah Sabtu (29/1/2022). (Istimewa-Polres Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pimpinan serta personel Polres Sukoharjo serta Kodim 0726 Sukoharjo mengunjungi Pondok Pesantren Darul Hidayah Bulakrejo, Sukoharjo, Sabtu (29/1/2022). Hal itu guna memberikan edukasi wawasan kebangsaan kepada para santri untuk mengantisipasi masuknya paham radikalisme di lingkungan para santri.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, mengatakan kegiatan kunjungan dan edukasi ke pondok pesantren tersebut merupakan salah satu program penunjang deradikalisasi. Dia mengatakan pemberian wawasan kebangsaan terhadap santri lantaran Indonesia merupakan negara besar yang berisi berbagai suku, ras, dan agama. Sehingga, pemberian pemahaman diharapkan dapat meningkatkan toleransi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebagai bangsa yang besar, tentunya potensinya besar pula [radikalisme atau intoleransi antaragama], maka untuk itu akan lebih baik apabila semua pihak dapat memanfaatkannya dengan baik. Caranya dengan saling merangkul untuk membangun dan menyejahterakan bangsa. Semoga dengan cara ini semua bisa bersatu mencegah kegiatan yang mengarah ke radikalisme,” ucap dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: 16 Desa di Sukoharjo Jadi Pilot Project Pencairan Dana Desa

Sedangkan Dandim 0726 Sukoharjo, Letkol Inf Agus Adhy Darmawan, mengatakan perkembangan situasi nasional dan global membawa dampak meningkatnya paham radikalisme.

Semangat Bela Negara

Dia menerangkan radikal yang berkembang berupa radikal kanan, kiri, dan lainnya. Paham itu diimplementasikan dalam bentuk gagasan, separatisme, milisi premanisme, dan terorisme. “Semua pihak harus bersama bela negara. Langkah ini untuk menanamkan api semangat bela negara sejak dini,” kata dia.

Pimpinan Ponpes Daarul Hidayah Bulakrejo, Gus Ahmad Rifai, mengatakan rasa kebangsaan yang tinggi harus selalu ditanamkan lantaran Indonesia merupakan hasil perjuangan para pendahulu. Dia mengajak mengantisipasi munculnya kelompok intoleran dan radikal yang berupaya memecah belah Indonesia.

Baca juga: Jalan di Underpass Makamhaji Sukoharjo Rusak, Perbaikan Fokus Drainase

“Masyarakat Indonesia tidak bisa lepas dari nilai Pancasila. Karena semua sila Pancasila mengandung nilai-nilai agama sebagai landasan berbangsa. Saya berterima kasih karena kegiatan wawasan berbangsa ini bisa mengedukasi santri untuk mengantisipasi masuknya paham radikalisme,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya