SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

(Solopos.com)-Dalam satu komando, sekitar 234 pasukan gabungan TNI, Linmas, petugas kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), serta para pelajar, sontak bergerak cepat menyisir sudut demi sudut area Monumen 45 Banjarsari (Monjari), Kamis (29/9/2011) pagi.
Bersenjatakan arit di tangan kiri, sapu lidi di tangan kanan, mereka menyasar daun-daun kering yang berserakan di empat sektor taman kompleks Monjari. Plastik bekas bungkus minuman dan nasi tidak luput dari sasaran. Tanpa canggung, satu kompi personel Batalyon 408/Suhbrastha bahu membahu bersama unsur petugas Linmas Setabelan, petugas kebersihan DKP, masyarakat dan pelajar menyapu bersih seisi kompleks Monjari.
Tumpukan-tumpukan sampah itu tidak dibakar, melainkan diangkut ke tempat pembuangan sampah menggunakan kendaraan operasional DKP. Kendati membawa arit dan senjata tajam lain, namun mereka tidak menebang satu pun pohon. Sebab diharapkan kawasan Monjari bisa semakin teduh dan sejuk. Hanya dalam waktu sekitar 15 menit, tiap sudut kompleks taman Monjari sudah tampak bersih dan rapi. Di antara para pasukan yang bekerja keras membersihkan kompleks Monjari itu yakni Sri Wahyono, 74. Warga Jl DI Panjaitan timur Monumen Mayor Achmadi yang sebagian besar rambutnya telah memutih itu, tidak mau kalah.
Dengan mengenakan sandal jepit usang, laki-laki lanjut usia (Lansia) itu tekun menyapu badan jalan aspal di sekitar patung Monjari. Sesekali tangan tuanya memungut langsung sampah-sampah itu, lalu membuangnya ke tempat pembuangan sampah di area Monjari. “Kemarin (Rabu-red) saya memang diperintah Pak RT supaya ikut bersih-bersih Monjari. Senang kok, pagi-pagi sudah bahu membahu dengan bapak-bapak tentara,” ungkap Sri Wahyono saat ditemui Espos.
Sementara Komandan Kodim 0735/Surakarta, Letkol Inf Widi Prasetijono melalui Pasiter Kapt Inf Lili S menjelaskan kegiatan bersih-bersih Monjari merupakan rangkaian kegiatan HUT ke-66 TNI. Selain Monjari, pasukan TNI dari berbagai kesatuan juga membersihkan kompleks Stadion Manahan. Kompleks Monjari dipilih sebagai lokasi kegiatan karena merupakan simbol perjuangan para pahlawan. Dengan membersihkan area Monjari berarti menghargai dan berusaha melanjutkan perjuangan mereka. “Monumen ini adalah simbol perjuangan pahlawan, seharusnya dijaga dan dilestarikan,” terang dia.
(Kurniawan)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya