SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasukan TNI (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Budiman mewanti-wanti anggotanya agar tidak diperalat oleh pemilik modal atau cukong dengan mengamankan tempat hiburan malam atau usaha para cukong karena bisa merusak citra TNI.

“Jangan mau diperalat Cukong karena hanya jadi nama kita buruk,” tegas Budiman saat memberikan pengarahan kepada prajurit dan PNS di jajaran Korem 072 Pamungkas, Jogja, Kamis (8/5/2014).

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Budiman mengakui masih ada anggotanya yang “nakal” dengan menjaga hiburan malam. Mantan Sekjen Kementerian Pertahanan ini tidak akan melindungi anggotanya jika melanggar hukum. “Kami minta ditangkap dan berlakukan hukum pada yang bersangkutan,” tegas Budiman.

TNI saat ini tengah melakukan bersih-bersih prajurit “nakal”, bahkan indikasi pungutan liar penerimaan prajurit TNI baru juga menjadi perhatian.

Penerimaan prajurit TNI yang biasanya dilakukan di tingkat Korem saat ini disentralisasi di Kodam. Upaya tersebut diakui Budiman untuk memutus mata rantai anggotanya yang “bermain”. “Salah satu tujuan sentralisasi penerimaan prajurit untuk memutus mata rantai yang nakal,” kata dia.

Selain itu, sentralisasi penerimaan prajurit TNI, menurut Budiman, bisa menghemat waktu. Biasanya penerimaan prajurit bisa sampai satu bulan, saat ini cukup dengan tiga hari calon prajurit bisa langsung mengetahui hasil lulus dan tidaknya.

Kepala Penerangan Korem 072 Pamungkas, Mayor Inf Muhamad Munasik mengaku sejak Maret kemarin, penerimaan prajurit TNI sudah dipusatkan di Kodam. Dia berharap dengan kebijakan terebut tidak ada lagi anggota TNI yang melakukan pungutan kepada calon prajurit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya