SOLOPOS.COM - Mayor Pnb HM. Kisha saat bersiap di kokpit pesawat KT-1B Woong Bee sesaat sebelum melakukan latihan resmi Jupiter Aerobatic Team (JAT), di Lanud Adisutjipto, Rabu (30/3/2016). Pesawat buatan Korea Selatan ini tetap digunakan sebagai pesawat aerobatik oleh TNI AU.(Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

TNI AU menggelar latihan untuk penerbang JAC

Harianjogja.com, SLEMAN – Tim aerobatik TNI AU ini kembali menantang maut bersama sejumlah anggota baru untuk mempersiapkan HUT TNI AU ke-70 dengan menggelar latihan di Lanud Adisutjipto, Jogja, Rabu (30/3/2016). Helm rupanya menjadi masalah kecil bagi penerbang Jupiter Aerobatic Team (JAT) dalam bermanuver ekstrim.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Seluruh manuver cukup sulit, semua butuh konsentrasi. Tapi yang paling sulit adalah di posisi synchro [Jupiter 5 dan Jupiter 6],” ucap Letkol Pnb Sri Raharjo di Shelter pesawat KT-1B Woong Bee sebelum terbang kemarin.

Flight Leader The Jupiter, sapaan JAT, kini dipegang oleh Sri Raharjo dengan sebutan Jupiter 1. Jupiter 2 wingman kanan dalam diisi wajah lama Kapten Pnb Idam Satria dan Jupiter 3 wingman kiri dalam kini ditempati Kapten Dhika Mahendra yang merupakan wajah baru. Sedangkan Mayor HS. Romas berada di Jupiter 4 atau slot bergeser dari sebelumnya di synchro. Mayor HM. Kisha berada di Jupiter 5 atau lead synchro, kemudian Mayor Pnb Frando Marpaung di posisi Jupiter 6. Mereka adalah penerbang terbaik TNI AU yang sehari-hari bertugas sebagai instruktur penerbang di Wing Pendidikan Terbang Lanud Adisutjipto.

Setiap latihan melibatkan enam pesawat KT-01. Keenamnya melakukan take off dalam dua kelompok sekitar pukul 09.00 WIB kemarin, lebih dahulu melakukan manuver area. Sekitar 15 menit setelah take off barulah atraksi dimulai di atas langit Adisutjipto. The Jupiter menampilkan 16 manuver, seperti Jupiter Roll, Jupiter Roll Back, Arrow Head Loop, Bomb Burst, Clover Leaf, Tango to Diamond Loop. Salahsatu manuver yang sempat membuat kecelakaan di Langkawi Malaysia 2015 silam, Jupiter Wheel juga turut dimainkan, yaitu Jupiter 5 dan Jupiter 6 berlawanan arah dan bertemu di udara nyaris tabrakan seakan tak berjarak. Manuver ekstrem lainnya adalah Cross Over Break, Kite Barrel. Serta Solo Spin yang dipraktekkan oleh Jupiter 6 dengan menanjak kecepatan awal 270 knots vertical roll, lalu zero speed kemudian pesawat seolah seperti terjun bebas ke bawah. Tak terkecuali Miror/Calypso, Jupiter 5 berada di atas dengan posisi terbalik lalu Jupiter 6 di bawah, durasi sekitar 30 detik.

Meski terlihat sulit dan mendebarkan, namun penerbang melakukannya dengan apik. Kendala yang dialami hanya persoalan kecil yaitu helm kadang menutupi terutama membuat penerbang  tidak bebas memandang pesawat lain di atasnya dalam posisi hitungan detik untuk segera menyesuaikan. Helm itu wajib dikenakan penerbang. Karena di perangkat helm itu terdapat selang oksigen serta alat komunikasi dengan radio handy talkie (HT) dengan pesawat lain maupun pihak air traffic controller (ATC).

“Kendala, biasanya yang bawah [jupiter 6] kalau melongok lihat ke atas karena pakai helm kadang agak susah,” ucap HM. Kisha, penerbang bercallsign Razor.

Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Imran Baidirus menyatakan, selain The Jupiter, pihaknya juga mengirim 16 pesawat Grob untuk bermanuver membentuk angka 70 dalam HUT TNI AU ke-70 pada 9 April 2016 di Halim Perdana Kusuma Jakarta. “Jadi ada dua tim yang kita kirim,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya