SOLOPOS.COM - (detik)

(detik)

JAKARTA-– TNI AU mendapat banyak kecaman menyusul insiden pemukulan sejumlah wartawan saat meliput pesawat Hawk yang jatuh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seharusnya wartawan bisa dengan bebas mendokumentasikan peristiwa tersebut karena lokasi jatuhnya pesawat adalah tempat umum.

“Karena kecelakaan itu kan di tempat umum. Kecuali di hanggar TNI AU atau markas. Itu baru tidak boleh sembarang orang mengambilnya. Tapi ini kan ditempat umum,” jelas sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (18/10/12).

Tjahjo menyayangkan kenapa seorang perwira TNI dapat melakukan hal yang tidak pantas. Anggota komisi I DPR ini mengatakan seharusnya sebagai seorang perwira bersikap bijak saat menghadapi peristiwa ini.

“Saya pikir ada tindakan yang harus lebih soft lebih elok lebih manusiawilah. Wartawan kan mencari berita, mencari fakta. Ada momen kan wajar dia ambil.”

Namun, Tjahjo tetap mengapresiasi sikap panglima TNI Laksamana Agus Suhartono yang telah meminta maaf atas insiden pemukulan yang dilakukan anak buahnya tersebut.

“Saya kira sikap panglima TNI patut diapresiasi. Sebagai panglima sudah meminta maaf dan sudah memerintahkan pada semua aparatnya untuk tidak melakukan hal-hal yang negatif,” imbuhnya.

Pemukulan yang dilakukan Letkol Robert Simanjuntak pada fotografer Riau Pos Didik Hermanto itu terjadi pada Selasa (16/10/2012). Didik dipukul dan dicekik karena mengambil gambar Hawk yang jatuh di Riau. Kamera milik Didik juga dirampas. Aksi Robert kemudian dikecam banyak kalangan. Pihak TNI AU sudah meminta maaf atas insiden itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya