SOLOPOS.COM - Ilustrasi berbuka puasa (kaheel7.com)

TNI AD, Danrem menyelenggarakan acara buka puasa bersaa untuk Keluarga Besar TNI.

Harianjogja.com, JOGJA—Komandan Korem 072 Pamungkas Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono
menggelar silaturahmi dan buka puasa bersama Keluarga Besar TNI (KBTNI), Jumat (26/6/2015)
petang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

”Ini kegiata silaturahmi karena saya pejabat baru di Korem 072 Pamungkas. Kami sengaja ingin
bersilaturahmi dengan keluarga besar. Apalagi sekarang ada di bulan Ramadan yang penuh berkah,”
ujar Danrem saat memberi sambutan sebelum buka puasa bersama di Markas Korem.

Menurut dia, memanfaatkan momen bulan Ramadan, ia ingin ada kesamaan persepsi dengan seluruh
keluarga besar TNI. Dengan begitu, jika ada persoalan yang timbul bisa diselesaikan secara dialogis
sebagaimana harapan Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X.

”Saat serah terima jabatan beliau [Sultan] berpesan agar mengedepankan dialog dalam penyelesaian
masalah. Dan saya siap bersinergi untuk menciptakan rasa aman di tengah masyarakat,” tegas
Danrem.

Mantan Kepala Staf Kodim 0729 Bantul ini mengapresiasi karena sejauh ini komunikasi terutama
dengan keluarga besar TNI sudah terjalin dengan baik. Kendati begitu, ia mengakui sejak reformasi
peran TNI menjadi sorotan tajam.

Bahkan, lanjutnya, tak jarang keluarga besar TNI terlihat tercerai berai. Namun ia memastikan semua
itu tidak benar. Ia juga tidak ingin para purnawirawan terutama yang tersebar di wilayah Korem
Pamungkas mencari jalan masing-masing. Tri menyebut, para purnawirawan merupakan bagian dari
keluarga besar TNI.

Ia menambahkan, kesamaan persepsi dengan keluarga besar TNI sangat penting dalam rangka
menyukseskan kegiatan pemerintah. Apalagi, Undang-undang tentang Keamanan Negara tidak pernah
terbit sampai terjadi pergantian pucuk pimpinan di negara ini.

Tri menilai, kondisi ini merupakan PR bersama. Terlebih karena perang di era modern tidak lagi hanya
mengandalkan kekuatan militer. Akan tetapi memanfaatkan aspek lain sebagai bagiian dari proxywar.
Hanya ia mengaku bersukur, semuanya sudah diantisipasi dengan baik.

Ini terlihat dengan adanya kerja sama dengan 15 kementerian termasuk di antaranya kerja sama TNI
AD dengan kementerian Pertanian untuk mendukung swasembada pangan.

”Bayangkan kalau kita tidak bisa swasembada, diboikot negara lain sudah selesai kita,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya