Solopos.com, WONOGIRI — TNI manunggal membangun desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I 2022 resmi berlangsung mulai, Rabu (11/5/2022). Melalui TMMD tersebut, prajurit TNI dengan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Wonogiri saling berkerja sama mempercepat pembangunan.
Dandim 0728/Wonogiri, Letkol (Inf) Deny Oktavianto, mengatakan TMMD akan menyasar ke pembangunan di Desa Joho, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri. Pembangunan tersebut terdiri fisik dan nonfisik. Pembangunan fisik, yaitu membangun jalan yang menghubungkan Desa Joho dengan Desa Tunggur, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Pembangunan nonfisik berupa penyuluhan, sosialisasi, dan pembekalan berbagai materi yang dibutuhkan masyarakat,” kata Letkol (Inf) Deny dalam sambutannya di ruang transit pendapa Kabupaten Wonogiri, Rabu (11/5/2022).
Letkol (Inf) Deny mengatakan TMMD bertujuan membantu Pemkab Wonogiri dalam mempercepat pembangunan. Selain itu, memantapkan persatuan antara TNI dan rakyat. Rentang waktu TMMD berlangsung selama 30 hari, mulai 11 Mei-9 Juni 2022. Sebelumnya, TNI sudah melakukan kegiatan praTMMD sejak 5 Mei 2022.
“Kami berharap TMMD dapat membantu program pemerintah secara menyeluruh dan merata. Hasilnya bisa bermanfaat bagi kita semua, khususnya warga Desa Joho,” ucapnya.
Baca Juga: TMMD 2014 : TNI Manunggal Membangun Desa Dimulai di Lapangan Domas Wonogiri
Wabup Wonogiri, Setyo Sukarno, menuturkan program TMMD akan dibiayai dari APBD Jawa Tengah sebesar Rp156 juta dan APBD Wonogiri senilai Rp300 juta. Total biayanya senilai Rp456 juta.
Program itu menurutnya sebagai sarana mempersatukan antara Pemkab, TNI, Polri, dan masyarakat dalam mencapai tujuan masyarakat yang sejahtera. Tingkat keberhasilan TMMD cukup tinggi dalam penanggulangan kemiskinan di pedesaan.
“Pembangunan fisik berupa pembangunan jalan penghubung antara Desa Joho dan Desa Tunggur semoga dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat setempat. Selain itu, akses terhadap lahan pertanian bisa lebih mudah,” kata Setyo saat ditemui Solopos.com selepas acara peresmian TMMD.
Penjaringan
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Wonogiri, Antonius Purnama Adi, mengungkapkan pemilihan Desa Joho sebagai tempat pelaksanaan TMMD bukan tanpa alasan. Sebelumnya sudah dilakukan penjaringan terlebih dahulu. Sebab banyak desa yang berminat sebagai tempat dilaksanannya TMMD.
Baca Juga: TNI-Warga Bangun Jembatan 18 Meter Penghubung Desa di Kismantoro Wonogiri
“Pemilihan Desa Joho tidak serta merta ditunjuk. Melainkan dilakukan penjaringan terlebih dahulu. Proses penjaringan melihat bagaimana kondisi di desa yang berminat. Bagaimana antusiasme masyarakat,” ujar dia.
Kegiatan utama TMMD membangun sasaran fisik yang utamanya membuka jaringan atau akses baru ke suatu tempat. Hal itu, seperti jalan antardesa, antarkecamatan, atau bahkan antarkabupaten.
Setiap tahun lebih kurang 10 desa mengajukan TMMD. Sementara yang menjadi lokasi pelaksanaan TMMd hanya tiga hingga empat desa.
“Kami lakukan survei, pembobotan, termasuk skoring keterlibatan masyarakat,” kata lelaki yang dikerap disapa Anton tersebut.