Ah-tenane
Rabu, 11 November 2009 - 10:41 WIB

Tlusupan jarum

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jon Koplo yang tinggal di Mojosongo Solo ini paling takut dengan yang namanya jarum suntik. Ndilalah tanggal 8 Februari 2005 lalu ia terpaksa mondok di RS dr Moewardi karena gejala stroke, kaki kirinya tak bisa digerakkan. Setelah mendapat kamar, datanglah perawat bernama Lady Cempluk.
”Pak, yang diinfus tangan kiri atau kanan?” tanya Lady Cempluk.
”Wadhuh, saya nggak usah diinfus saja, wong saya masih doyan makan kok,” pinta Koplo yang seumur hidup belum pernah diinfus.
”Ini perintah Pak Dokter, Bapak harus diinfus biar cepat sembuh,” bujuk Cempluk.
”Soalnya gini lho Bu, lha wong tlusupen benda kecil saja sakitnya bukan main, apalagi tangan kok ditlusupi jarum gepeng segede itu, ya jelas sakit,” alasan Koplo.
Namun akhirnya dengan pringisan menahan sakit Jon Koplo tetap menyerahkan tangan kirinya untuk dicoblos jarum infus.
”Jangan banyak bergerak, nanti kalau jarumnya bergeser, tangan Bapak jadi bengkak,” pesan Cempluk.
Sore harinya, bapak-bapak sak RT pada besuk sehingga ruangan tempat Koplo dirawat penuh sesak. Saat mereka berpamitan dan salaman ndilalah tangan salah satu pembesuknya nyenggol selang infus Koplo.
Pagi harinya, pukul 05.00 WIB perawat jaga Gendhuk Nicole membangunkan Jon Koplo untuk mengambil sampel darah.
”Lho, ini tangannya kok bengkak? Wah, infusnya harus ganti tempat ini. Coba, tangan Bapak yang satunya,” ucap Gendhuk Nicole.
”Jjj… ja… jadi, saya harus dicoblos lagi?” tanya Koplo semlengeren membayangkan jarum infus gede yang bakal bersarang di tangan yang satunya.  Kiriman Sartono BA, Jl Sibela Tengah 25, Mojosongo, Solo 57127.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Jon Koplo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif