SOLOPOS.COM - Keluhan TKI di tengah lockdown Malaysia. (Istimewa)

Solopos.com, KUALA LUMPUR - Ratusan ribu tenaga kerja asal Indonesia (TKI) terdampak karantina wilayah atau lockdown yang diberlakukan di Malaysia. TKI menganggur dan sebagian di antara mereka mengaku khawatir bakal kelaparan.

Lilis salah satu TKI yang biasa bekerja di kawasan Taman Tenaga, Cheras, Selangor, Malaysia menjadi salah satu yang khawatir. Lulu selama enam tahun terakhir telah menjadi tulang punggung keluarganya di Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jekek Minta Pemerintah Menghentikan Usaha Transportasi Sementara

Curhat TKI Malaysia di Tengah Lockdown

Dua pekan terakhir, ia diliburkan lantaran pemerintah Malaysia memberlakukan Kawalan Pergerakan, dalam upaya meminimalisir penyebaran virus corona. Belakangan kebijakan itu diperpanjang selama dua pekan lagi sampai tanggal 14 April 2020.

"Sedangkan imbas dari lockdown ini, kita terpaksa harus cuti atau tinggal di rumah mengikuti arahan pemerintah Malaysia," keluh Lilis dilansir BBC, Jumat (27/3/2020).

Dengan mengikuti arahan pemerintah Malaysia, maka Lilis tak lagi berpenghasilan padahal ia perlu membeli makan dan membayar sewa kamar. Ia khawatir ancaman kelaparan semakin dekat sebab masa karantina diperpanjang.

Beredar Hoaks Kampung Krapyak Sragen Lockdown Gegara PP Dijemput Ambulans, Cek Faktanya!

Lilis tidak sendiri. Nurwahid biasanya bekerja sebagai petugas kebersihan di Negara Bagian Selangor. Sudah dua pekan ini ia menganggur dan juga akan tetap menganggur selama setidaknya dua pekan berikutnya.

Selama ini sekitar 50% dari pendapatannya per bulan ia kirim ke Indonesia untuk menafkahi istri beserta dua orang anak mereka dan juga orang tuanya.

Kini tidak hanya kiriman rutin ke keluarga di Indonesia yang terhenti, tetapi Nurwahid harus berhemat.

"Kadang jarang makan nasi. Yang sering masak indomie sama nasi. Itu juga yang dilakukan oleh kawan-kawan serumah sewaan ini."

KLB Corona, 3 Pasar di Sukoharjo Ini Tutup Sementara

"Kita juga mengurangi makan sebab kondisi begini, kawalan pergerakan berlaku kami tak kerja," tambahnya.

Kata TKI Lain di Malaysia

Apa yang dialami Lilis dan Nurwahid pada umumnya berlaku bagi para tenaga kerja Indonesia lainnya di Malaysia sejak diberlakukan karantina wilayah karena pandemi virus corona ini.

Mereka yang lebih terlindungi mungkin adalah pekerja domestik yang tinggal bersama majikan, setidaknya keperluan makan dan tempat tinggal sudah disediakan.

RS Kariadi Semarang Bantah Ajudan Anggota DPR Imam Suroso Meninggal Covid-19

Adapun mereka yang tidak ditanggung majikan mengaku berisiko kelaparan.

Tenaga kerja yang selama ini menjadi pemberi nafkah keluarga di Indonesia sampai perlu membuat seruan permintaan bantuan sembilan bahan pokok (sembako) melalui video kepada pemerintah Indonesia.

"Kami betul-betul memohon terhadap pemerintah Indonesia, perhatiannya sangat diharapkan, dan bantuannya sangat diharapkan oleh kami, semua pekerja migran Indonesia yang berada di Malaysia."

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur mengaku sudah mengetahui permintaan bantuan, namun mengaku belum mampu menjangkau semua WNI yang memerlukan uluran tangan.

#MediaLawanCovid19: Sayangi Keluarga, Plis Jangan Mudik!

Bantuan Pemerintah Indonesia ke TKI di Malaysia

Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya, Agung Cahaya Sumirat, mengatakan KBRI telah menyalurkan bantuan makanan berupa beras, mi dan sarden.

Sejak penyaluran bantuan bahan pokok dimulai Kamis (26/03/2020) hingga Jumat, sekira 500 WNI di kawasan Kuala Lumpur dan Selangor.

"KBRI memberikan sejumlah bantuan bahan pokok yang telah dimulai sejak tanggal 26 Maret hingga hari ini dan Insya Allah akan kami lanjutkan sampai batas kemampuan maksimal kami dengan menimbang situasi kawalan pergerakan yang ditetapkan telah diperpanjang oleh pemerintah Malaysia," jelas Agung Cahaya Sumirat dalam wawancara dengan wartawan BBC News Indonesia, Rohmatin Bonasir.



KBRI juga bekerja sama dengan organisasi massa (ormas) Indonesia yang ada di Malaysia untuk mendorong mereka menggalang bantuan logistik bagi WNI yang mengalami kesulitan.

Tak Ada Hujan Abu, Begini Cara Warga Klaten Pantau Erupsi Merapi

"Dan KBRI membantu membuatkan surat pengantar perjalanan dengan harapan ketika para petugas ormas ini mendistribusikan barang, tidak dihentikan oleh pihak keamanan Malaysia."

Di antara ormas yang terjun, lanjutnya, adalah Muhammadiyah dan NU.

Belum Maksimal

Ditambahkan oleh Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya, Agung Cahaya Sumirat, KBRI berusaha maksimal memberikan bantuan, tetapi volume pembelian bahan pokok di supermarket Malaysia juga dibatasi, di samping berlaku pula pembatasan pergerakan orang.

Secara resmi, pemerintah Malaysia memerintahkan kepada para majikan dan perusahaan untuk tidak memotong gaji atau bahkan tidak sampai menggaji pekerja yang terpaksa diliburkan.

Sebelum Pasang Panel Surya Atap di Rumah, Pahami Dulu Perizinannya

Namun banyak majikan tidak menggaji karyawan karena usaha mereka juga tutup. Dengan demikian, kata aktivis buruh migran, Abdul Rahman, pada umumnya hanya satu hal yang jadi prioritas bagi tenaga kerja asal Indonesia untuk saat ini.

"Sekarang standarnya teman-teman di Malaysia ini bukan lagi untuk mencari uang yang banyak ataupun untuk mencari penghasilan untuk dikirim ke Indonesia.

"Akan tetapi bagaimana dia bisa bertahan hidup di Malaysia ini dengan ada makan, minum yang berkecukupan," jelas Abdul Rahman.

Gunung Merapi Meletus Lagi, Pasir Hujani Magelang

Data Kementerian Kesehatan Malaysia menyebutkan sedikitnya 2.161 kasus positif Covid-19 dan 26 kematian di negara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya