SOLOPOS.COM - Dion Hartanto, 7, terlihat ceria, Selasa (23/10/2012). Ia belum diberitahu jika ayahnya, Purnomo, 32, telah meninggal dunia di Taiwan. (JIBI/SOLOPOS/Eni Widiastuti)

Dion Hartanto, 7, terlihat ceria, Selasa (23/10/2012). Ia belum diberitahu jika ayahnya, Purnomo, 32, telah meninggal dunia di Taiwan. (JIBI/SOLOPOS/Eni Widiastuti)

Seorang anak berbaju hijau, Dion Hartanto, 7, berjalan kesana kemari saat beberapa anggota keluarganya duduk di ruang tamu, Selasa (23/10). Tak lama kemudian, ia bermain kelereng bersama temannya di teras rumah tetangganya. Wajah siswa Kelas II SDN Jenggrik 4, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedawung, Sragen itu terlihat ceria.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebaliknya, kakek Dion, Sumadi, 56, dan beberapa anggota keluarga yang sedang berkumpul kemarin, terlihat murung. Sejak 11 bulan lalu, Dion diasuh kakek dan neneknya yang beralamat di Dukuh Ringindadi, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedawung, Sragen. Mata Sumadi terlihat berkaca-kaca ketika menceritakan perihal anaknya, Purnomo, 32, yang dikabarkan meninggal dunia di Taiwan, Kamis (18/10/2012). Sejak 11 bulan lalu, Purnomo memilih bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bersama istri dan adiknya di Taiwan.

Ayah tiga orang anak itu mengungkapkan sehari sebelum meninggal dunia, Purnomo menelepon dirinya. Tidak seperti biasanya, Purnomo menelepon Sumadi malam hari sekitar pukul 22.00 WIB. Biasanya Purnomo menelepon pagi hari. “Saat itu dia pesen agar saya menjaga anaknya,” ujarnya sambil menangis.

Sumadi tidak menyangka jika pesan Purnomo, menjadi pesan terakhir. Tak lama setelah Purnomo meninggal karena kecelakaan kerja, ungkapnya, ia mendapat kabar dari keluarga lainnya yang ada di Taiwan. Selang dua jam berikutnya, ada pemberitahuan resmi dari biro TKI yang mengurus kepergian Purnomo ke Taiwan. Selasa (23/10/2012), rombongan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen sudah mendatangi keluarga Purnomo.

Paman Purnomo, Parjono, mengungkapkan menurut informasi yang ia peroleh dari Disnakertrans, jenazah Purnomo akan tiba di Jakarta, Rabu (24/10) sekitar pukul 12.00 WIB. Setelah itu, akan ada acara serah terima jenazah di Jakarta dan selanjutnya dibawa ke Sragen. Diperkirakan jenazah sampai di rumah duka, Kamis (25/10) pagi. “Sampai di rumah, jenzah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Pojok, Desa Jenggrik,” ungkapnya.

Pihak keluarga berharap pihak terkait mau menguruskan asuransi yang seharusnya diterima keluarga Purnomo. Pasalnya Purnomo meninggal dunia saat menjalankan tugas memperbaiki kapal yang rusak. “Asuransi yang kami harapkan, baik dari pihak perusahaan di Taiwan, maupun dari biro yang membawa Purnomo. Soalnya Purnomo berangkat ke Taiwan melalui jalur resmi,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya