SOLOPOS.COM - Sejumlah sukarelawan mengenakan alat pelindung diri (APD) sebelum terlibat pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan Covid-19 di Markas Search and Rescue (SAR) Klaten, Sabtu (26/6/2021). Sukarelawan yang tergabung dalam Tim Kubur Cepat Kamboja Klaten sudah meluas hingga di tingkat desa di Kabupaten Bersinar. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Selama hampir tiga bulan terakhir, ada 212 pemakaman sesuai protokol kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19. Meski tak ada hambatan dalam proses pemakaman oleh tim kubur cepat (TKC) Klaten, namun masih ditemukan kasus penolakan pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19.

Koordinator TKC Klaten sekaligus Wakil Komandan Bidang Organisasi Search and Rescue (SAR) Klaten, Sasongko Agung Wibowo, mengatakan sejak awal tahun hanya ada sekitar empat kasus penolakan pemakaman dengan Prokes. Penolakan datang dari pihak keluarga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Agung menjelaskan upaya edukasi kepada keempat keluarga sudah dilakukan dengan melibatkan perangkat desa hingga personel TNI/Polri. Saat keluarga bersikukuh tak menginginkan pemakaman sesuai Prokes, sukarelawan maupun aparat tak bisa memaksa untuk menghindari konflik. Meski secara medis jenazah yang akan dimakamkan terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga : Cerita Anggota Tim Kubur Cepat Kamboja Klaten: Pemakaman Siang Hari Lebih Berat.

“Semisal keluarga tidak menginginkan, kami serahkan pemakaman kepada keluarga. Dari pihak keluarga membuat surat pernyataan bahwa tidak mau jenazah dimakamkan sesuai Prokes. Proses pemakamannya dilakukan sendiri oleh pihak keluarga,” kata Agung saat ditemui di Prambanan, Senin (14/3/2022).

Agung menjelaskan masyarakat sudah teredukasi ihwal pemakaman yang dilaksanakan sesuai Prokes. Tak ada kasus penolakan pemakaman sesuai Prokes dari kelompok masyarakat. Justru mereka mendukung upaya pemakaman ketika ada warga yang meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19.

“Masyarakat Klaten sudah luar biasa. Itu bisa dilihat dari tim-tim yang saat ini kebanyakan ditangani langsung dari masing-masing desa,” kata dia.

Baca Juga : Kisah Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19 di Klaten, Terapkan Standar Tinggi Agar Tak Kecolongan.

Terkait 212 jenazah yang dimakamkan sesuai Prokes sejak awal Januari hingga pertengahan Maret ini, Agung mengatakan mayoritas pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dan memiliki komorbid seperti diabetes melitus dan sakit jantung. Hal itu berdasarkan rekam medis yang diterima TKC dari petugas medis saat menerima permintaan pemakaman sesuai Prokes.

“Hampir 100 persen usianya di atas 50 tahun,” jelas dia.

Agung mengatakan jumlah pemakaman per hari pernah mencapai 14 jenazah sejak awal tahun lalu. Namun, jumlah itu tak sebanyak pemakaman per hari yang pernah mencapai puluhan jenazah pada 2021. Pemakaman dilakukan melalui TKC masing-masing pos aju yang tersebar di lima eks kawedanan. Eksekutor pemakaman ada yang dilakukan oleh sukarelawan yang sudah dibentuk di setiap desa.

Baca Juga : Tim Kubur Cepat Klaten Pakai Nama Kamboja, Ternyata Ini Alasannya.

“Tak ada kendala ketika ada permintaan pemakaman secara prokes. Alat pelindung diri (APD) saat ini masih tersedia. Ambulans di Dinas Kesehatan (Dinkes) juga kembali didorong ke masing-masing pos aju,” katanya.

Camat Prambanan, Puspa Enggar Hastuti, menjelaskan tak ada kendala pada proses pemakaman. Hingga kini pos aju TKC Kecamatan Prambanan masih diaktifkan. Kali terakhir, TKC yang memiliki pos aju di Desa Kemudo memakamkan jenazah dengan Prokes pada Minggu (13/3/2022) malam.

“Kalau dulu ketika ada yang terkonfirmasi positif, desa yang menyiapkan tim eksekutor untuk memakamkan. Kalau sekarang karena kasusnya tidak sebanyak 2021, pemakaman ditangani langsung oleh sukarelawan di pos aju. Sampai saat ini juga tidak ada kesulitan sukarelawan ketika sewaktu-waktu ada pemakaman sesuai Prokes,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya