Sambil berangkat pertemuan, Gendhuk Nicole nyangking sendiri pesanan 100 sosis itu ke rumah Bu RT. Ia langsung njujug ke pintu dapur dan menyerahkan sosis goreng itu ke pegawai Bu RT. Tak lama kemudian, ia ikut bergabung dengan kerumunan ibu-ibu yang sudah kemriyek ngrumpi ngalor-ngidul.
Sampai pada saat dikeluarkan snack buatan Gendhuk Nicole, tanpa menunggu lama ibu-ibu itu langsung menyantap sosis tersebut. Namun dasar ibu-ibu, segala sesuatu bisa dijadikan bahan rumpian, termasuk snack buatan Gendhuk yang sedang digigitnya.
“Mmmmh…! Sebenarnya sosis ini enak, tetapi minyak gorengnya kok masih terlalu banyak ya?” celetuk Lady Cempluk yang terkenal kemayu. Gendhuk Nicole hanya tersenyum kecut mendengar hasil karyanya jadi bahan bahasan.
“Eh, tahu nggak Ibu-Ibu, sekarang ini banyak makanan yang memakai pengawet hlo! Mungkin sosis seperti ini juga,” lanjut Bu Cempluk dengan PD-nya karena benar-benar tidak tahu kalau pembuat sosis goreng itu adalah orang yang duduk persis di sampingnya.
Setelah ngrasani sampai komplet, Bu Cempluk baru menanyakan, “Sebenarnya sosis goreng ini buatan siapa ta Ibu-Ibu?”
“Buatan saya, Bu…” sahut Gendhuk Nicole pelan tapi meyakinkan.
Mak prempeng! Seketika itu muka Bu Cempluk langsung memerah, mirip buah naga yang siap diblender. Sementara ibu-ibu yang lain pada ger-geran melihat lelucon tanpa sengaja itu. “Oh, ternyata yang bikin penjenengan ta? Maaf ya Bu Nicole, saya pikir buatan siapa,” katanya sambil klolat-klolet kisinan.
Yunus Harjito, Tegalombo RT 002/RW 004, Banyakprodo, Tirtomoyo, Wonogiri 57672