Ah-tenane
Kamis, 6 September 2012 - 09:00 WIB

Tiwas Mempeng

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Gendhuk Nicole, siswi kelas 1 SMA sebuah kota kecil di Jawa Timur berniat liburan ke rumah Bude Cempluk di Solo. Ini adalah perjalanan terjauh pertama yang ditempuhnya sendirian. Berbekal tabungan uang jajan dan sangu kiriman Bude Cempluk, Gendhuk berangkat. Ia membeli tiket bus seharga Rp75.000 sudah termasuk air mineral dan 1 paket makan siang. “Lumayan, sudah busnya AC, dapat makan siang lagi,” batin Gendhuk senang.

Sampai di daerah Ngawi, semua penumpang diturunkan untuk makan siang di restoran milik perusahaan bus. Setelah menukar tiket, Gendhuk mengambil piring dan ikut antre bersama penumpang lain untuk mengambil makanan.

Advertisement

“Lauknya apa, Mbak?” tanya Jon Koplo, pegawai restoran.

Melihat berbagai macam menu masakan Padang yang terpampang di etalase, nafsu makan Gendhuk tak bisa diampet. Dengan penuh semangat ia menjawab, “Kepala ikannya satu, Mas, perkedelnya juga, lalu ditambah sayur dan mi goreng. Jangan lupa rendangnya ya.” Meski agak kaget, Jon Koplo melayani juga.

Sambil membawa makanan sak piring munjung, buru-buru Gendhuk cari tempat duduk, tapi ditahan oleh Jon Koplo. “Lho, Mbak, mau ke mana? Lauknya kan Mbak pesan lebih dari satu, jadi ada extra-charge, Mbak.” Gendhuk lingak-linguk. Jon Koplo pun menerangkan, “Itu kan ada tulisannya, 1 paket makan siang terdiri 1 lauk, 1 jenis sayur dan 1 gelas es teh. Mbake tadi kan pesen lauknya banyak, jadi dihitung sendiri…”

Advertisement

Dasar pemalu, muka Gendhuk langsung abang-ireng karena kisinan ditonton orang banyak. Sambil pringas-pringis, Gendhuk pun membayar uang ekstra untuk lauk tadi.

 

Annisa Rakhmawati, Rusunawa Kebakkramat, Soka, jaten, Karanganyar 57771

Advertisement

 

Advertisement
Kata Kunci : Jon Koplo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif