SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Gendhuk Nicole, siswi kelas 1 SMA sebuah kota kecil di Jawa Timur berniat liburan ke rumah Bude Cempluk di Solo. Ini adalah perjalanan terjauh pertama yang ditempuhnya sendirian. Berbekal tabungan uang jajan dan sangu kiriman Bude Cempluk, Gendhuk berangkat. Ia membeli tiket bus seharga Rp75.000 sudah termasuk air mineral dan 1 paket makan siang. “Lumayan, sudah busnya AC, dapat makan siang lagi,” batin Gendhuk senang.

Sampai di daerah Ngawi, semua penumpang diturunkan untuk makan siang di restoran milik perusahaan bus. Setelah menukar tiket, Gendhuk mengambil piring dan ikut antre bersama penumpang lain untuk mengambil makanan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Lauknya apa, Mbak?” tanya Jon Koplo, pegawai restoran.

Melihat berbagai macam menu masakan Padang yang terpampang di etalase, nafsu makan Gendhuk tak bisa diampet. Dengan penuh semangat ia menjawab, “Kepala ikannya satu, Mas, perkedelnya juga, lalu ditambah sayur dan mi goreng. Jangan lupa rendangnya ya.” Meski agak kaget, Jon Koplo melayani juga.

Sambil membawa makanan sak piring munjung, buru-buru Gendhuk cari tempat duduk, tapi ditahan oleh Jon Koplo. “Lho, Mbak, mau ke mana? Lauknya kan Mbak pesan lebih dari satu, jadi ada extra-charge, Mbak.” Gendhuk lingak-linguk. Jon Koplo pun menerangkan, “Itu kan ada tulisannya, 1 paket makan siang terdiri 1 lauk, 1 jenis sayur dan 1 gelas es teh. Mbake tadi kan pesen lauknya banyak, jadi dihitung sendiri…”

Dasar pemalu, muka Gendhuk langsung abang-ireng karena kisinan ditonton orang banyak. Sambil pringas-pringis, Gendhuk pun membayar uang ekstra untuk lauk tadi.

 

Annisa Rakhmawati, Rusunawa Kebakkramat, Soka, jaten, Karanganyar 57771

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya