SOLOPOS.COM - Titik api diam di puncak Gunung Merapi terlihat dari wilayah Deles Indah, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Minggu (28/3/2021) malam. (Istimewa/Dokumentasi Lintas Merapi)

Solopos.com, KLATEN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Klaten memastikan tak ada kejadian yang mencolok terkait munculnya titik api diam di puncak Gunung Merapi wilayah Klaten.

Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan warga dari Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Klaten sudah melaporkan melihat titik api diam di puncak Merapi selama beberapa hari terakhir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hingga kini, BPPTKG juga belum mengeluarkan rekomendasi baru ihwal kondisi tersebut. “Kami memang sudah mendapatkan informasi tersebut. Sampai hari ini tidak ada hal yang mencolok. Aktivitas warga tetap biasa,” kata Nur saat wawancara dengan Solopos.com, Kamis (4/3/2021).

Baca Juga: Titik Api Diam di Puncak Merapi Terpantau dari KRB III Wilayah Klaten, Pertanda Erupsi?

Nur mengatakan BPBD tetap menunggu ketentuan atau pun hasil kajian dari BPPTKG ihwal munculnya titik api diam di puncak Merapi wilayah Klaten. Ia mengimbau warga terutama di KRB III tetap tenang dan waspada mematuhi rekomendasi dari BPPTKG.

“Atas fenomena yang sudah terlihat, tentu ini tetap disikapi secara tenang dan bijaksana. Semua ada ketentuan dan prosedur yang dikeluarkan BPPTKG. Kami akan mengikuti apa pun rekomendasi dari BPPTKG. Yang pasti untuk saat ini semua kondusif dan aktivitas berjalan seperti biasa saja,” jelasnya.

Status Tanggap Darurat

Sementara itu, status tanggap bencana erupsi Gunung Merapi masih berlaku di Klaten. Hal itu menyusul aktivitas Merapi masih berlangsung meski arah luncuran cenderung ke barat daya.

Baca Juga: Bayi Solo Lahir Tanpa Tempurung Kepala, Orang Tua: Bisa Bertahan Saja Sudah Keajaiban

“Selain itu status Merapi juga masih berada pada level siaga. Sehingga kami belum menurunkan status [tanggap darurat bencana erupsi]. Kami mengikuti BPPTKG,” kata Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sip Anwar.

Sip Anwar mengatakan tim BPBD masih rutin menyambangi perkampungan di KRB III untuk memantau kondisi warga sekaligus aktivitas pemantauan Merapi. Beberapa waktu lalu, BPBD mengirimkan bantuan berupa paket sembako dan peralatan memasak.

“Beberapa waktu lalu ada permintaan dari kades. Kami kirim bantuan. Karena memang setelah mengungsi ada yang alat rumah tangga rusak serta tidak memiliki bahan untuk masak. Kami bantu alat rumah tangga dan makanan pokok,” urainya.

Baca Juga: Foto-Foto Kemegahan Sheikh Zayed Grand Mosque Abu Dhabi, Masjid Di Gilingan Solo Akan Seperti Ini?

Potensi Erupsi

Sebagaimana diinformasikan, warga di KRB III erupsi Gunung Merapi wilayah Klaten melihat titik api diam di puncak gunung tersebut dalam sepekan terakhir. Namun, kondisi itu tak memengaruhi aktivitas warga.

Kaur Perencanaan Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Jainu, mengatakan titik api diam di tengah kawah itu terlihat dari wilayah Desa Balerante di sisi selatan Merapi. Hal itu baru berlangsung selama kurang dari sepekan terakhir meski erupsi Merapi sudah berlangsung sejak awal Januari 2021.

Selama ini, erupsi berupa guguran lava dan awan panas guguran mengarah ke barat daya. “Dari informasi BPPTKG artinya potensi erupsi masih ada,” kata Jainu saat ditemui Solopos.com di kantor Desa Balerante, Kamis (4/3/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya