SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta –– Dirut PLN Dahlan Iskan menantang DPR untuk menggratiskan listrik untuk masyarakat miskin. Pertamina pun diminta meniru dengan mengusulkan BBM gratis untuk rakyat miskin dari golongan petani dan nelayan.

“Ide Dahlan Iskan itu bagus dan menarik, mestinya Pertamina juga demikian. Subsidi untuk yang mampu dicabut, tetapi gratis untuk petani dan nelayan,” kata politisi PKS Zulkieflimansyah kepada detikcom, Minggu (13/6).

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Menurut anggota Komisi VII DPR ini, jika dihitung secara jeli, pencabutan subsidi BBM untuk orang kaya dan pengratisan BBM bagi rakyat miskin akan meningkatkan pendapatan keuangan negara secara signifikan. “Jika hal itu dilakukan, secara umum akan menguntungkan ekonomi secara keseluruhan,” paparnya.

Karena itu, lanjut Zul, Dirut Pertamina mestinya bisa mencontoh terobosan wacana yang dilontarkan Dirut PLN. Hal ini sangat penting agar pemerintah mempunyai daya dobrak tinggi guna menciptakan janji kesejahteraan secara nyata.

“Agar dapat dukungan luas masyarakat, maka saya setuju subsidi dicabut untuk orang kaya, tapi BBM gratis untuk yang miskin. Sebab, disparitas ekonomi kita terlalu tajam, yang kaya semakin kaya dan yang miskin tambah miskin,” paparnya.

Ketua DPP PKS ini pun menilai sekaranglah saatnya pemerintah membuat terobosan baru di tengah adanya wacana menaikkan harga BBM karena mengikuti tren kenaikan minyak dunia. “Sudah saatnya pemerintah memihak yang miskin secara kongkrit, bukan hanya slogan. Masyarakat miskin di akar rumput sudah sangat menderita,” paparnya.

Saat ditanya soal implementasi dari gagasan BBM gratis untuk rakyat miskin dan pencabutan subsidi bagi orang kaya, Zul menyerahkan kepada pemerintah untuk mengatur mekanismenya. “Implementasinya itu bagaimana, itu tugas pemerintah untuk mencari formulanya yang pas,” jawabnya.

Zul mengakui usulannya ini memang akan sangat kontroversial dan bisa mendapat reaksi keras dari dunia. Namun demi meningkatkan kesejahteraan rakyat, bisa saja hal itu dicoba. Sebab, saat ini lah waktu yang tepat untuk kembali merumuskan kebijakan yang berpihak kepada rakyat secara nyata.

“Memang akan ada reaksi keras dari dunia, tetapi dengan kondisi seperti sekarang ini, dunia industri kita juga tidak punya daya saing. Hitung-hitungan bersihnya saya kira nggak jauh beda dengan PLN,” tegasnya.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya