SOLOPOS.COM - Bupati Sleman Sri Purnomo (Rima Sekarani I.N/JIBI/Harian Jogja)

Tips sukses merantau diberikan oleh Bupati Sleman

Harianjogja.com, SLEMAN-Tradisi pulang kampung pada Lebaran sekarang ini tak menutup kemungkinan menjadi daya tarik bagi warga lokal untuk ikut merantau ke tempat lain. Keberhasilan warga lokal di perantauan menjadi daya tarik tersendiri bagi warga yang masih bertahan di daerahnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal seperti ini juga terjadi di Sleman. Di saat keluarga yang merantau di kota tetangga mudik dan menceritakan keberhasilannya, seseorang menjadi tergiur dan ingin mengikuti jejaknya.

“Biasanya mereka yang sudah sukses akan membawa saudara atau temannya di kampung untuk ikut bekerja dengannya di daerah lain,” kata Bupati Sleman Sri Purnomo belum lama ini.

Hal seperti ini menurutnya sah-sah saja. Namun warga diminta untuk cermat menyikapi pekerjaan yang ditawarkan. Sri meminta agar warga memastikan pekerjaan dan penghasilannya. Jangan hanya menjadi iming-iming belaka dan di daerah tetangga justru hidup terlantar.

“Pastikan dulu pekerjaannya. Kalau sudah jelas silakan berangkat. Kalau belum jelas jangan ikut,” tegas Sri.

Ia menyayangkan jika perpindahan penduduk Sleman ke daerah lain ini justru menimbulkan beban pengangguran bagi daerah lain.

Sementara jika Kabupaten Sleman melepas penduduknya untuk merantau, konsekuensinya Sleman akan kehilangan penduduk usia produktif. Padahal jika ingin menggali potensi lapangan kerja, Sleman memiliki banyak lapangan kerja di berbagai sektor.

“Orang lain saja banyak kerja di sini [Sleman]. Kenapa kita harus ke luar,” katanya. Meski demikian pihaknya bangga karena penduduk Sleman di luar daerah bekerja di sektor formal. Sedikit sekali warga Sleman yang bekerja di sektor informal seperti pembantu rumah tangga (PRT).

Sementara itu Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Sleman tak mempermasalahkan jika penduduk Sleman keluar daerah untuk bekerja. Hal ini sah selama mereka mengijuti proses sesuai ketentuan dan administrasi yang ada.

Kepala Disnakersos Untoro Budiharjo mengemukakan bahwa selama libur Lebaran ini ia membuka posko pelayanan terpadu. Fungsinya memfasilitasi masyarakat yang akan membuat A1. “Setelah lebaran biasanya banyak yang membutuhkan A1 untuk melamar ke Jakarta,” terangnya.

Posko sudah mulai dibuka sejak 17 Juli lalu dan akan berakhir pada akhir libur Lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya