SOLOPOS.COM - Ilustrasi diabetes (Iran-daily.com)

Tips puasa kali ini mengulas seputar cara aman berpuasa bagi penderita Diabetes.

Solopos.com, JAKARTA — Penderita diabetes melitus atau DM aman berpuasa selama jenis DM yang diderita adalah DM terkontrol. Untuk penjelasan lebih rinci, simak tips kali ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Apabila diabetesi—penderita diabetes— yang berjenis DM tak terkontrol berpuasa, kemungkinan besar akan terjadi komplikasi berat, yaitu ketoasidodis dan dehidrasi. Sementara penyandang DM terkontrol bila puasa kurang lebih 14 jam sehari tidak akan berdampak pada kesehatan.

Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, di RS Sentra Medika Depok dr. Deni Kriscahoyo, Sp.PD, FINASIM, pada dasarnya puasa dapat memperbaiki kadar gula dalam tubuh. Namun begitu, Deni mengimbau agar penderita DM tak terkontrol tidak menjanlankan puasa.

“DM terkendali boleh puasa tetapi DM yang tak stabil ditambah komplikasi tidak puasa,” kata Deni , sebagaimana dilansir Okezone, Kamis (25/6/2015).

Deni juga menyarankan agar penderita DM yang berpuasa makan sahur saat mendekati waktu imsak. Perlu diingat pula, diabetesi sebaiknya menghindari makanan manis dan berkarbohidrat tinggi.

“Jadwalnya sekira pukul 18.00 buka puasa dengan makanan ringan atau buah – buahan [10% kebutuhan energi sehari). Obat anti-diabetes dosis pagi hari atau suntikan insulin dan obat lainnya shalat magrib, lalu makanan utama [40%],” ungkap Deni.

Setelah itu, pukul 19.15 salat Isya dan dilanjutkan tarawih. Sekitar pukul 21.00 -22.00 diabetesi boleh mengisi perut dengan makanan ringan.

“Ditutup pukul 03.00 makan sahur [40%]. Minum obat sesuai aturan pakai sesudah atau sebelum makan,” jelasnya.

Sementara itu, dilaporkan Liputan6, menurut Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo, Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, SpPD-KEMD, beberapa risiko bisa dihadapi penderita diabetes bila memaksa berpuasa seperti rendahnya kadar gula darah [hipoglikemia], meningkatnya kadar gula darah [hiperglikemia], pembekuan darah dan dehidrasi.

Berikut empat poin penting yang perlu dilakukan diabetesi sebelum berpuasa.

1. Cek gula darah
Sebelum memasuki bulan puasa, cek selalu gula darah Anda. Saat puasa, baiknya pantau kadar gula darah saat mau sahur, sebelum buka, dan setelah buka puasa.

2. Konsumsi Obat dan Insulin
Seorang diabetesi perlu bertanya pada dokter beberapa jenis obat pengontrol gula darah yang harus dikonsumsi termasuk kapan dan apakah ada pengurangan obat dan sebagainya. Karena obat seperti Metformin 500 miligram yang biasanya dikonsumsi 3 hari sekali, selama bulan puasa ditambah dosisnya 1.000 miligram saat berbuka dan 500 miligram saat sahur.

Untuk pengguna insulin pun demikian. Jika biasanya insulin digunakan sebanyak 30 unit pada pagi hari dan 20 unit pada sore hari, selama Ramadan, gunakan 30 unit insulin pada saat berbuka dan hanya 10 unit saat sahur.

3. Olahraga dan Diet Sehat
Pradana menjelaskan, selain aktivitas fisik, diet sehat perlu dilakukan dengan menerapkan gizi seimbang. Konsumsi karbohidrat kompleks saat sahur termasuk buah. Sebelum dan setelah berbuka juga disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur.

4. Pemeriksaan Medis Sebelum Ramadan
The American Diabetes Association dan the South Asian Guidelines for Management of Endrocrine Dosorders menyarankan pemeriksaan medis pra-Ramadan guna meninjau ulang rencana pengobatan dan perubahan minum obat atau insulin selama Ramadan. Hal ini dilakukan untuk menghindari komplikasi diabetes selama puasa serta mengindari fluktuasi kadar glukosa darah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya