SOLOPOS.COM - Kebiasaan mengemil anak-anak (livinggreenmag.com)

Tips puasa kali ini mengulas tentang cara terbaik untuk melatih buah hati berpuasa.

Solopos.com, JAKARTA — Puasa setengah hari menjadi cara umum yang digunakan para orang tua untuk melatih si kecil melaksanakan ibadah puasa. Namun, tahukah Anda? ternyata menurut ahli, metode puasa setengah hari ini kurang efektif.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut dr. Piprim B Yanuarso, SpA(K), Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengajarkan anak berpuasa dengan puasa setengah hari kurang efektif. Cara ini membuat anak menjadi kurang termotivasi saat tiba masanya bagi mereka berpuasa wajib.

“Kalau cuma setengah hari, jam 12 sudah buka nanti jadinya kebiasaan. Sedikit-sedikit enggak kuat, dan terbawa sampai anak akil balig ketika dia wajib puasa,” tutur dr. Piprim kepada sebagaimana dilansir Detik, Rabu (24/6/2015).

Piprim menjelaskan, setidak ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan orang tua untuk menanamkan metode pelatihan yang tepat.

Tidak Mematok Waktu Berbuka
Menurut dr. Piprim memotivasi anak berpuasa hingga lapar dan haus sudah tidak tertahankan bisa menjadi latihan paling tepat. Setelah anak benar-benar lapar dan haus, barulah orang tua memberi hidangan berbuka.

“Jadi jangan jam 12 teng sudah buka. Orang tua bisa mengulur-ulur waktu, sebentar lagi deh atau tanggung dik dikit lagi. Tunggu sampai anak sudah enggak kuat baru deh boleh berbuka,” jelas Piprim.

Ada Teman Latihan
Piprim berpendapat, saat anak memiliki saudara atau teman sebaya yang juga menjalani latihan puasa dapat membantu si kecil makin termotivasi.

Jangan Dimarahi atau Dihukum
Hal terpenting yang harus diingat orang tua, jangan sekali-kali memarahi atau menghukum anak karena tidak memenuhi harapan kita agar si anak mau berpuasa penuh di usia dininya.

“Yang harus diingat puasa bagi anak sifatnya latihan. Kalau selesai sampai magrib ya alhamdulillah baik, kalau tidak ya tidak apa-apa, jangan dimarahi karena sifatnya belum wajib. Kalau dimarahi nanti muncul kesan negatif untuk puasa, anak jadi makin tidak bersemangat,” jelas Piprim.

Terkait dengan asupan seimbang untuk si kecil selama puasa, pendiri sekaligus juru masak di Burgreens, Max Mandias mengatakan, salah satu cara yang bisa dilakukan orang tua adalah dengan menyembunyikan makanan.

“Orang tua harus pintar memilih cara, misalnya dengan hidden food atau menyembunyikan makanan di dalam makanan,” kata pria yang akrab disapa Max di Jakarta, sebagaimana dilansir Okezone.

Menyembunyikan makanan di sini maksudnya adalah, mencampur sayuran atau jenis makanan bergizi yang tidak disukai anak dengan olahan makanan yang anak-anak suka.

“Misalnya anak-anak suka nugget maka bisa dibuat nugget dengan campuran sayur bayam atau wortel di dalamnya,” papar Max.

Menyembunyikan makanan ini merupakan salah satu cara yang efektif karena anak bisa tetap menyantap makanan kesukaan, namun orang tua juga tenang karena asupan nutrisi dari sayuran bisa tetap didapatkan oleh anak. Selamat mencoba, Bunda!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya