SOLOPOS.COM - Direktur Perguruan Muhammadiyah Kotta Barat, Solo, Muhammad Ali (Eni Widiastuti/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Setiap orang tua memiliki harapan tersendiri terhadap buah hatinya. Harapan-harapan itulah yang biasanya mendasari orang tua ketika memilih sekolah untuk anaknya.

Direktur Perguruan Muhammadiyah Kotta Barat, Solo, Muhammad Ali, mengungkapkan dasar seseorang menyekolahkan anaknya di suatu lembaga pendidikan yaitu adanya kepercayaan dari orang tua terhadap lembaga tersebut. “Orang tua pasti berharap sekolah yang dipilih bisa mendidik anaknya sesuai harapan dia terhadap anaknya,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di SD Muhammadiyah Program Khusus Solo, Jumat (13/12/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setiap orang tua, terangnya, berharap sekolah mampu menerjemahkan cita-cita orang tua terhadap masa depan anaknya. Pasalnya setiap orang tua pasti punya visi misi terhadap anaknya. Hal itu menjadikan pilihan orang tua terhadap sekolah, sangat beragam. Jika orang tua menghendaki anaknya cerdas dan pintar, mereka akan memilih sekolah yang baik prestasi akademiknya.

Jika orang tua menghendaki anaknya memiliki pemahaman agama yang baik, kata Ali, orang tua akan memilih sekolah yang banyak mengajarkan ilmu agama. Misalnya sekolah yang menjanjikan mampu mendidik siswanya memiliki hafalan Alquran sekian juz.

Namun saat ini, ungkapnya, ada kecenderungan banyak orang tua berharap anaknya menjadi pribadi cerdas secara akademis dan spiritual. Banyak orang tua berpandangan, mereka ingin mewariskan ilmu dunia dan akhirat yang kuat. Oleh karena itu munculnya sekolah yang menawarkan keseimbangan ilmu umum dan ilmu agama, disambut baik oleh anggota masyarakat. “Sekolah-sekolah yang mampu membuktikan sebagai sekolah yang baik prestasinya, sekaligus siswanya memiliki kecerdasan spiritual, kini banyak diminati,” jelasnya.

Soal kecenderungan banyaknya sekolah swasta yang kini memasang tarif biaya pendidikan cukup tinggi, Ali berpandangan, selama biaya itu digunakan untuk pengembangan dan kemajuan institusi pendidikan, hal itu tidak masalah. Tapi jika sebuah sekolah terbukti membisniskan bidang pendidikan, sebaiknya sekolah tersebut tidak dipilih orang tua. “Hal itu bisa dilihat dari prestasi sekolah yang bersangkutan, pelayanan yang diberikan dan transparansi soal keuangan,” ungkapnya.

Idealnya, kata Ali, jika biayanya tinggi, prestasi sekolahnya juga baik. Jika sebuah sekolah menetapkan biaya pendidikan yang tinggi, tapi gaji gurunya sangat rendah, hal itu patut dicurigai. Walau bagaimanapun, katanya, tingkat kesejahteraan guru akan berpengaruh terhadap kinerjanya. Kinerja guru akan mempengaruhi prestasi sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya