SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p lang="zxx"><strong>Solopos.com, SOLO &ndash;</strong> Orang tua mana yang tidak ingin anaknya cerdas dan selalu menjadi juara? Alasan inilah yang membuat banyak orang tua memberikan les tambahan kepada si buah hati. Bukan hanya mata pelajaran, anak-anak juga biasa diberikan pelajaran tambahan untuk mengembangkan bakat.</p><p lang="zxx">Tapi, tahukah Anda jika memberikan les justru bukan cara terbaik untuk mendukung perkembangan kecerdsan <a href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180718/485/928649/awas-lensa-kontak-murahan-ini-buktinya">anak</a>? Mengapa demikian? Dikutip dari <em>Parents, </em>Senin (23/7/2018), memberikan les tambahan kepada anak justru berakibat buruk. Mengikuti les atau kegiatan ekstrakurikuler sepulang sekolah tentu sangat melelahkan. Meski bermanfaat, kegiatan ini menguras banyak waktu dan tenaga. Hal ini bakal mengurangi kesempatan anak untuk bermain dan mengembangkan kreativitasnya.</p><p lang="zxx">Seorang ahli psikologi <a href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180717/485/928354/hasil-penelitian-pakai-kaus-kaki-bikin-tidur-makin-nyenyak">keluarga</a>, Sharon Wheeler, dalam <em>Taylor and Francis Journal Sport, Education, and Society, </em>menjelaskan anak yang sering les berisiko memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan keluarga. Hal itu disebabkan waktunya berkumpul dengan keluarga berkurang akibat terlalu sibuk les.</p><p lang="zxx">Sharon Wheeler melakukan penelitian dengan mewawancarai 50 keluarga dari 12 sekolah dasar di Inggris. Hasilnya, sekitar 88 persen anak mengikuti les sekitar empat sampai lima kali dalam sepekan. Dia menemukan fakta anak-anak yang mengikuti les bahkan sampai <a href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180717/485/928313/hasil-penelitian-gemuk-tak-selamanya-buruk">malam</a> hari mudah lelah dan tidak fokus sehingga jarang berkumpul dengan keluarga.</p><p lang="zxx">Anak yang terlalu sibuk les biasanya mengalami tekanan psikologis. Dampak buruk yang ditimbulan antara lain, perilaku agresif, sulit fokus, hingga menurunnya fungsi kognitif otak. Jadi, mulai sekarang bijaklah memilihkan kegiatan untuk anak.</p><p lang="zxx">Tanyakan kepada anak kegiatan mana yang diinginkan mereka. Terlalu memaksakan anak mengikuti beragam les membuatnya rentan terkena dan stres. Lebih baik biarkan anak memiliki waktu bermain dengan teman sebaya untuk melatih kepekaannya terhadap lingkungan.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya