SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI)

Solopos.com, SOLO — Dua hari belakangan ini daerah Solo dan sekitarnya sudah diguyur hujan. Hujan yang turun dengan sangat lebat bisa menyebabkan kecelakaan. Agar terhindar dari kecelakaan, pengendara perlu mempersiapkan diri agar motor maupun pengendaranya selamat.

Ketua Umum Solo Male Bikers (Makers), Yustinus Kikih, mengatakan salah satu bagian paling esensi ketika berkendara dalam kondisi hujan, yakni mengecek kondisi ban. Apabila ban motor sudah halus alias tidak ada motifnya, maka perlu segera diganti.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ban yang sudah halus atau motifnya kurang dari dua mm bisa mengakibatkan slip di jalan karena air yang dilewati ban tidak dapat menyalurkan aliran air ke bagian luar.

Selain itu, kondisi tekanan ban juga harus dicek dan dikurangi. Pasalnya dengan kondisi jalanan yang dipenuhi air, ban tidak bisa sepenuhnya menyentuh aspal. Dengan mengurangi tekanan ban, maka ban bisa menyentuh permukaan air.

“Kalau ban bisa menyentuh permukaan air, maka bisa mengurangi slip pada ban. Tujuan dari pengurangan tekanan udara yakni agar ban bisa mencengkeram aspal,” papar Kikih, Jumat (18/10/2013).

Agar tidak kebasahan oleh air hujan, sambung Kikih, mulai saat ini harus menyiapkan mantol atau jas hujan. Mantol yang digunakan sebaiknya mantol celana, sebab kalau mantol lebar cenderung berkibar-kibar dan akan menggoyahkan pengendara apabila hujannya disertai angin lebat.

Yang tak kalah penting, imbuh Kikih, yakni memakai helm yang ada windshield-nya atau penutup. Apabila penutup helm berembun, maka pengendara bisa mengoleskan tembakau rokok pada kaca helm. Embun yang menempel pada kaca helm, biasanya akan mengurangi pemandangan pengendara.

“Embun yang muncul pada kaca itu biasanya terjadi pada helm full face, sebab udara yang berada di dalam helm berbeda dengan udara yang di luar helm. Udara di dalam helm hangat karena keluar dari nafas pengendara, sedangkan udara di luar helm sangat dingin,” paparnya.

Pengendara motor juga perlu menjaga kecepatan laju motor agar kendaraan tidak oleng. Kondisi jalan yang licin akan lebih memudahkan motor terjatuh apabila memacunya dengan kecepatan tinggi.

Kecepatan maksimal yang dibutuhkan untuk berkendara saat hujan, saran Kikih, yakni 40 kilometer per jam. Saat memacu motor dengan kecepatan rendah, hal itu juga bisa untuk menghindari jalanan yang berlubang yang tertutup oleh genangan air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya