Tips otomotif kali ini tentang pencegahan mobil dibajak hacker.
Solopos.com, WASHINGTON – Badan intelijen Amerika Serikat (AS), FBI menyatakan mobil modern dengan fitur komputerisasi canggih mudah diserang peretas atau hacker. Lantas bagaimana mengatasinya? Yuk simak tips otomotif berikut ini.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Menurut FBI sebagaimana dilansir laman Washingtonpost, Minggu (20/3/2016), hacker umumnya membobol sistem kendali mobil lewat email. Mereka mengirim email berisi pemberitahuan palsu supaya pemilik mobil melakukan update sistem atau software.
Semula kasus hacker meretas mobil dianggap sebagai isapan jempol. Tetapi sejumlah pabrikan terbukti telah mengalami kejadian tersebut.
Pada Januari 2015 lalu, BMW mengungkap ada 2.2 juta unit mobilnya berpotensi diserang hacker karena adanya celah keamanan pada sistem. Tak berselang lama, 1,4 juta mobil besutan Fiat Chrysler juga ditarik akibat masalah serupa.
Begitu pula dengan General Motors (GM). Seorang pemilik mobil tenaga listrik Chevrolet Volt melaporkan mobilnya telah diretas. Ia mendapati mesin mobilnya menyala dan pintu terbuka dengan sendirinya.
Dari sejumlah kasus mobil diserang hacker, tidak ada satupun yang menyebabkan kecelakaan. Kendati demikian FBI mengimbau supaya para pemilik mobil lansiran terbaru untuk selalu waspada.
FBI bekerja sama dengan Badan Keselamatan Lalu Lintas AS (NHTSA) berbagi tips otomotif supaya mobil tidak menjadi sasaran hacker. Pertama, pastikan melakukan update software dari situs resmi pabrikan atau di bengkel resmi.
Tips kedua, jangan pernah mengutak-atik software mobil jika tidak paham. Salah-salah, hal itu justru membuka celah keamanan.
Tips ketiga, selalu awasi flasdisk atau perangkat elektronik yang menancap di head unit mobil. Selain itu awasi juga orang-orang yang dapat mengakses mobil Anda. Sebab ada kemungkinan program pembajak mobil masuk dari perangkat yang dipasang orang lain.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
