SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengerem sepeda motor. (Motorcycle.com)

Tips otomotif kali ini tentang teknik mengerem sepeda motor dengan benar.

Solopos.com, JAKARTA – Mengerem saat mengendarai motor ternyata tidak boleh menggunakan rem depan saja atau rem belakang saja. Anda sebaiknya juga menggunakan patokan kecepatan untuk mengerem dengan aman. Supaya lebih jelas, simak tips otomotif berikut ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam tips otomotif yang ia bagikan, Herry Wahyudi selaku Kepala Instruktur sekolah mengemudi Rifat Drive Labs (RDL) menjelaskan selain mengetahui fungsi rem untuk mengehentikan motor, pengendara juga perlu mengetahui porsi dari penggunaan rem depan dan rem belakang.

Idealnya, mengerem sepeda motor harus dilakukuan dengan mengombinasikan rem depan dan rem belakang. Jadi, pengendara tidak dianjurkan menggunakan salah satunya saja. Tetapi dalam kecepatan tertentu, ada teknik khusus yang perlu dilakukan pengendara.

“Pada kecepatan di bawah 30 km/jam disarankan untuk mengurangi penggunaan rem depan. Bukan enggak boleh, pada kecepatan ini  potensi jatuh lebih besar apalagi saat kondisi jalan licin,” terang Herry sebagaimana dikutip Solopos.com dari laman Liputan6, Kamis (26/11/2015).

Sedangkan saat melaju dalam kecepatan 30-80 km/jam, Herry menyarankan pengendara menggunakan rem depan dengan porsi 20 persen. Sementara rem belakang porsinya lebih besar, yakni 80 persen.

Akan tetapi persentase komposisi tersebut perlu dibalik jika Anda melaju pada kecepatan 80-100 km/jam, yaitu 80 persen rem depan dan 20 persen rem belakang. “Kalau lewat 80-100 km/jam, perbanyak penggunaan rem depan,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya