Solopos.com, SUKOHARJO-– Pemerintah telah menetapkan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 diperpanjang sampai hari, Senin (21/8/2021). Perpanjangan pembatasan ini tentunya berdampak pada menurunnya perekonomian.
Dilansir dari Bisnis.com pada, Selasa (27/7/2021), Vice President of Partnerships Qoala Noviy Hutauruk mengatakan, kondisi ini memaksa masyarakat untuk tetap berada di rumah dan mengharuskan masyarakat melakukan penyesuaian anggaran.
Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya
“Butuh pengelolaan keuangan yang cermat untuk melewati masa-masa ini, khususnya bagi masyarakat yang penghasilannya terganggu akibat pandemi Covid-19,” ujar Noviy dalam keterangan resmi, Rabu (21/7/2021).
Baca Juga: Pilih Damai, Aercap Cabut Gugatan Pailit terhadap Garuda Indonesia
Noviy juga membagikan 4 tips perencanaan keuangan selama menghadapi perpanjangan PPKM Darurat:
1. Punya Cashflow Radian Positif
Artinya, pemasukan lebih besar daripada pengeluaran sehingga pikiran Anda akan lebih aman dan tentram. Tahan diri Anda untuk pengeluaran bersifat konsumtif. Selain itu, tidak ada salahnya mencari alternatif usaha atau pekerjaan sampingan untuk dapat menambah pundi pemasukan.
2. Pastikan Dana Darurat Likuid
Jika Anda kehilangan pendapatan, maka dana darurat dapat digunakan untuk sementara waktu. Pilihlah produk keuangan dengan likuiditas tinggi atau aset yang dapat dicairkan sewaktu-waktu. Anda bisa memilih seperti tabungan berjangka, deposito, emas, atau reksa dana hingga pasar uang.
Baca Juga: OJK Cabut Izin Usaha Koperasi Lembaga Keuangan Mikro Syariah Madani Emas Nusantara, Kenapa?
3. Perlindungan Sejak Dini
Siapkan perlindungan sejak dini, salah satunya dengan memiliki asuransi. Tujuannya untuk melindungi cashflow dan dana darurat yang selama ini sudah kita persiapkan sebelumnya, agar kuat pada saat menghadapi risiko yang terjadi baik kepada kesehatan, jiwa, ataupun aset yang Anda miliki.
4. Jangan FOMO
Jangan memaksakan diri untuk punya investasi saham atau kripto seperti yang dilakukan orang sekitar Anda. Cobalah untuk menutup mata agar tidak terjebak dalam fenomena FOMO (Fear of Missing Out) yang dipamerkan melalui media sosial. Kuncinya, tempatkan investasi sesuai porsi kemampuan dan pelajari profil risiko sendiri.