SOLOPOS.COM - Busana dari sarung. (Reni Efita Hendry/JIBI/Kabar24)

Busana dari sarung. (Reni Efita Hendry/JIBI/Kabar24)

Sarung sudah tidak asing bagi penduduk Indonesia, karena semua daerah di Indonesia ada sarung baik itu sarung batik maupun sarung tenun, namun fungsinya masih terbatas. Kementerian  Pariwisata dan Produk Kreatif Indonesia dan Indonesia Fashion Week (IFW) berupaya meningkatkan fungsinya  melalui gerakan sosialisasi sarung (Mobbed Sarung).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gerakan tersebut  menampilkan kurang lebih 300 generasi muda yang memakai busana dari sarung. Fungsi sarung kini tidak hanya dipadukan dengan kebaya, untuk sholat atau kegiatan sosial lainnya, tapi sudah berkembang untuk busana yang gaya.

Sarung yang sudah dibuat menjadi busana itu, kata Direktur IFW,  Dina Midiani, juga dapat difunsgikan sebagai sarung yang bisa dipakai dengan kebaya.

Sarung itu mempunyai ukuran panjang yang berbeda-beda. Sarung batik ukuran panjang hampir sama, berbeda dengan sarung tenun atau sarung palekat.

“Yang penting ukuran panjang bahu dan lingkaran lengan,” kata Dina kepada Kabar24.com, Jumat (23/11/2012) pagi.

Dina pun memberikan tips membuat busana dari bahan sarung. Apa saja?

1.     Tentukan panjang busana yang ingin dibuat. Di atas lutut atau di bawah lutut untuk menentukan jarak lengan dari bagian atas kain.

2.     Ukur panjang bahu untuk menentukan lobang lengan kiri dan kanan.

3.     Ukur lingkaran lengan. Kalau untuk busana yang ukuran M rata-rata mempunyai lingkaran lengan 40 cm dan lingkaran paling besar 50 cm.

4.     Potong satu sisi sarung untuk bahan lengan. Kalau lingkaran sarungnya kecil, sementara badan si pemakai gemuk, maka sarung itu tidak cukup untuk lengan. Jadi bajunya hanya bisa tanpa lenggan.

5.     Buat lengan. Dari satu sisi kain yg belum dijahit, diukur turun sekitar 10-15 cm untuk menentukan titik bahu. Panjang pendeknya ukuran ini mempengaruhi panjang busana. Buat setengah lingkaran lengan bentuk oval yang  masuk 3 cm dan setengah lingkaran lagi pada satu ujung sisi kain yang lain.

6.     Ukur panjang bahu ke arah kanan kain  dari titik bahu. Buat lingkaran lengan bentuk oval yang masuknya kira-kira 3 cm.

7.     Setiap mengunting kain lebihkan 1 cm untuk kampuh (lipatan).

8.     Jahit kedua ujung kain dan kedua lengan. Selesai.

9.     Aksen busana dari sarung yang bentuk pipa itu pun macam-macam, tergantung kreativitas. Aksennya, ada yang  bentuk bunga, lipatan, bentuk bulat, dengan penambahan bros. sehingga tampil gaya.  Posisi aksen itu ada di sisi kanan, tengah, atau kiri atas. Ada pula yang diikat pada bagian bawah, atau bagian pinggang. Satu sarung  yang bentuknya sederhana dapat memberikan banyak gaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya