SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

 

Harianjogja.com, JAKARTA — Zaman yang mengutamakan kecanggihan teknologi saat ini tentu memberika keuntungan tersendiri bagi diri penggunanya. Ada banyak contoh, seperti Facebook, Twitter, Path, Line, Whatsapp dan lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, kali ini media sosial profesional, LinkedIn akan memberikan tips bagaimana cara untuk membuat profil pengguna lebih menonjol sehingga dapat menarik perhatian pengguna lain.

Tidak banyak yang sadar akan kehadiran LinkedIn dalam kehidupan profesional seseorang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik atau membantu membangun jaringan guna meningkatkan usaha yang tengah dilakukan.

Berikut yang disampaikan oleh Head of Communication LinkedIn India & Hongkong Deepa Sapatnekar agar pengguna LinkedIn dapat lebih meyakinkan dan bisa mewakili brand profesional yang dimilikinya saat dilihat orang lain. Inilah lima hal sederhana yang dapat dilakukan untuk membuat keahlian profesional, prestasi dan karir para pengguna lebih bersinar dalam memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia.

Pertama, foto profil. Foto akan membuat profil pengguna 14 kali lebih menarik jika foto yang diunduh pun terlihat meyakinkan. Untuk itu, jangan asal menaruh memajang foto yang tidak menarik melainkan buatlah diri pengguna terlihat rapi dan sesuai dengan karakter yang dijelaskan di resume.

Kedua, rekomendasi. Ada empat miliar rekomendasi yang disediakan LinkedIn. Usahakan rekan kerja atau teman dapat memberikan rekomendasi yang bisa meningkatkan brand profesional pengguna.

Ketiga, ringkasan kerja. Terdapat fitur ringkasan kerja yang terdiri dari 40 kata yang bisa membuat pengguna lebih menonjol untuk mencari pekerjaan. Gunakan kata kunci agar keahlian pengguna dapat mudah ditemukan atau dicari.

Keempat, pengalaman kerja. Tambahkan gambar, video dan presentasi dalam fitur slide share yang telah disediakan supaya daftar pengalaman kerja lebih menarik.

Kelima, jangan sungkan dalam terjun dalam suatu organisasi yang memberika pengalaman kerja sukarela. Hal ini dikarenakan rata-rata 42% perekrut yang sudah disurvei mengatakan pengalaman kerja sukarela dianggap sebanding dengan pengalaman kerja normal. Selamat mencoba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya