SOLOPOS.COM - Ilustrasi keuangan keluarga (Forgescom.net)

Solopos.com, SOLO – Mengelola keuangan keluarga harus cermat memperhatikan jumlah pengeluaran dan pendapatan. Ketika seseorang memiliki pendapatan tetap, ia harus bisa mengatur pendapatan sedemikian rupa agar cukup untuk memenuhi semua kebutuhan, bahkan ada sebagian pendapatan yang bisa disimpan.

Pengusaha yang juga motivator bidang kewirausahaan dari Universitas Surakarta (Unsa), Luky Primantari, mengungkapkan jika sebuah keluarga pendapatanya tidak tetap, sebenarnya hal yang harus dilakukan sama dengan mereka yang pendapatannya tetap. Yaitu mencermati rata-rata jumlah pengeluaran dan pendapatan yang diperoleh setiap bulannya.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

“Jika pendapatan lebih besar dari pengeluaran, itu baik dan harus ada itikad untuk menabung,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (29/11/2013).

Namun jika pengeluaran lebih besar dari pendapatan, terangnya, seseorang harus mengevaluasi jumlah pengeluaran bulan berikutnya. Pengeluaran-pengeluaran yang bisa ditekan, harus dikendalikan atau bahkan dihilangkan sama sekali.

Ia mencontohkan, jika sebelumnya selalu minum  minuman bermerek setiap hari, bisa dikurangi dengan hanya minum air putih. “Kalau perlu kemana-mana selalu membawa air dari rumah. Dengan cara itu, pengeluaran akan berkurang,” katanya.

Luky menyarankan agar sebuah keluarga mengusahakan punya dana cadangan untuk kebutuhan yang sifatnya tak terduga. Misalnya ketika anak sakit. Jika dana untuk kebutuhan tak terduda tidak dimiliki, biasanya seseorang mudah terjerat utang. “Makin lama dibiarkan, utangnya bisa makin banyak,” katanya.

Selain itu, ungkapnya, harus dipikirkan sejak jauh hari, pengeluaran yang sifatnya bisa diprediksi. Misalnya ketika seseorang masih menyewa rumah, harus mau menyisihkan sebagian penghasilan tiap bulannya untuk alokasi membayar sewa rumah. “Jadi ketika jadwal membayar sewa rumah tiba, sudah ada dana yang tersedia,” katanya.

Idealnya, kata Luky, ketika pendapatan sebuah keluarga tak mampu memenuhi semua pengeluaran, harus ada upaya menambah pendapatan keluarga. Ibu rumah tangga misalnya bisa membuat aneka makanan lalu dijual.

Seorang ibu rumah tangga asal Ngringo, Karanganyar, Ami Azizah mengungkapkan awalnya suaminya hanya memiliki usaha bengkel motor. Lalu ada ide menambah usaha jasa angkut. Ide memiliki usaha jasa angkut bisa dikatakan berawal dari ketidaksengajaan.

Saat itu ketika membangun rumah, suami Ami membeli mobil yang digunakan untuk mengangkut bahan bangunan. Setelah proses pembangunan selesai, mobil pun menganggur. “Karena melihat peluang di daerah kampus banyak yang membutuhkan jasa angkut ketika akan pindah kos, akhirnya suami saya menggagas usaha jasa angkut,” jelasnya.

Seiring berjalannya waktu, ungkapnya, usaha jasa angkut kini tak hanya melayani jasa angkut pindah kos. Tapi juga jasa angkut lainnya. “Alhamdulilah langganannya sudah mulai banyak,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya