SOLOPOS.COM - Ilustrasi serangan jantung (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Tips kesehatan memaparkan usia muda kini makin rentan terkena kadar kolesterol tinggi.

Solopos.com, SOLO – Serangan jantung atau stroke tak lagi diderita oleh usia lanjut. Di abad milenium saat ini, serangan jantung atau penyakit stroke yang diakibatkan oleh tingginya kandungan kolesterol LDL (Low Densisty Lipoprotein), juga banyak dialami oleh profesional muda.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Untuk mengatisipasi hal yang tidak diinginkan, penting untuk mendeteksi dini melalui skema mencatat kadar kolesterol dengan melakukan general check up atau rutin memeriksakan kadar kolesterol.

Pentingnya mencatat kadar kolesterol tubuh setiap tiga hingga enam bulan disampaikan dr. Emanoel Oepangat, MD, FIHA., Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RS Siloam TB Simatupang dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Minggu (2/4/2017).

“Mencatat dan menyimpan hasil pemeriksaan kadar kolesterol yang kita miliki itu penting sekali,” katanya dalam Seminar Gaya Hidup Bebas Kolesterol dan Penyakit Jantung di Jakarta, sebagaimana dilaporkan Antara.

Pertama, berfungsi sebagai deteksi dini. Kedua, sebagai acuan bagaimana merencanakan melakukan pola hidup sehat dengan gizi seimbang.

Jika dalam pemeriksaan diketahui kolesterol dalam batas normal, yaitu misalnya pada angka 180, namun harus diwaspadai jika LDL nya pada nilai 160. Karena itu batas resiko terkena stroke atau serangan jantung.

“Karenanya, saya tegaskan, catat hasil pemeriksaan kadar kolesterol agar kita bisa merancang pola gizi seimbang. Saat ini melalui gaya hidup tidak teratur, generasi muda lebih dominan terkena stroke atau penyakit jantung, ” papar Emanoel.

Pada kesempatan yang sama, penerapan pola gizi seimbang guna menghindari stroke dan penyakit jantung, juga disampaikan ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor, Prof. Hardiansyah , MS, PhD. Ia mengingatkan pentingnya asupan serat, konsumsi buah dan mengatur pola konsumsi makanan.

“Kolesterol itu diproduksi dan diperlukan oleh tubuh kita. Yang membedakan adalah kadarnya,” ujarnya.

Menurutnya, untuk mencegah naiknya kadar kolesterol LDL, maka patut diperhatikan dalam konsumsi makanan. Yaitu terapkan dalam satu piring itu dua bagian. Satu bagian adalah sayuran yang memiliki kadar serat tinggi dan buah buahan. Satu bagian lagi adalah karbohidrat, misalnya nasi dan lauk pauk, yaitu ikan dan tempe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya