SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi nyeri. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Tips kesehatan berikut mengenai pengobatan alternatif.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Dokter juga bisa menerapkan langkah-langkah dalam pengobatan alternatif saat memberikan tindakan medis kepada pasien. Namun, prosedur dan efektivitas pengobatan alternatif itu harus bisa dibuktikan dulu secara ilmiah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut diungkapkan Ketua Panitia Musyawarah Cabang Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kulonprogo dan Seminar Tata Laksana Nyeri, Sajarwadi saat ditemui di Gedung Kaca, Wates, Kulonprogo, Rabu (13/7/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

“Sekarang banyak pengobatan alternatif dan bisa jadi pendamping terapeutik kedokteran. Kami ingin menjaring yang sudah dibuktikan melalui penelitian,” kata Sajarwadi.

Sajarwadi memaparkan, akupresur merupakan salah satu terapi alternatif yang dapat diberikan dokter kepada pasien, termasuk untuk mengatasi keluhan nyeri. Selain mudah dan murah, efektivitas akrupesur juga telah dibuktikan melalui berbagai penelitian di bidang kedokteran. Jika diperlukan, IDI Kulonprogo akan menindaklanjuti seminar hari itu dengan kegiatan pelatihan atau workshop.

Praktisi akupuntur sekaligus dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.Sardjito, Suharsana mengatakan, sudah banyak penelitian tentang penggunaan akupresur dalam dunia medis. Akupresur terbukti efektif dalam mengatasi beberapa kasus nyeri, misalnya pada pasien vertigo.

Akupresur mirip dengan akupuntur karena terdapat penekanan pada titik akupuntur untuk melancarkan aliran energi dalam tubuh. Namun, akupresur tidak menggunakan jarum, melainkan benda tumpul seperti jari atau kayu.

“Ini juga akan mendekatkan hubungan terapeutik secara emosional dengan pasien karena ada healing touch yang membawa energi baik,” ujar Suharsana.

Sementara itu, Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan masyarakat terkadang masih menyepelekan keluhan nyeri pada tubuh karena dianggap bisa sembuh sendiri. Padahal jika terus dibiarkan, kondisi itu mungkin dapat berkembang menjadi penyakit tertentu. Menurutnya, IDI Kulonprogo perlu menggalakkan sosialisasi seputar nyeri tubuh. Kesadaran masyarakat untuk peduli dengan kesehatan masing-masing maupun keluarga dan lingkungan sekitar harus ditingkatkan.

“Jika memang ada penyakit, itu bisa terdeteksi sedini mungkin lalu segera ditanggulangi dan diobati sehingga tidak menimbulkan rasa sakit yang berkelanjutan,” ucap Hasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya