SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBi/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Anda pencari kerja? Saat tes wawancara biasanya pertanyaan soal gaji selalu mengemuka. Tahap negosiasi gaji adalah tahapyang sering kali menimbulkan suasana kikuk. Dalam situasi seperti ini, si pelamar kerja menjadi serba salah menentukan besaran gaji yang diminta.

Agar tidak salah langkah dalam melewati tahapan negosiasi gaji, berikut terdapat tujuh etiket bagi pelamar kerja dalam bernegosiasi yang baik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

1.Tunggu hingga pemberi kerja benar-benar memberi tawaran

Hal ini biasanya terjadi pada pelamar yang memang sangat dibutuhkan dan kebetulan pula menemuni kualifikasi yang disyaratkan oleh perusahaan bersangkutan.

Dalam skenario seperti ini, umumnya perusahaan menawarkan terlebih dahulu besaran gaji yang rata-rata memiliki nominal sesuai dengan beban kerja yang diberikan. Jika Anda beruntung mendaptkan situasi seperti ini, tidak masalah untuk menaikkan sedikit besaran nominal negosiasi gaji yang diharapkan.

Namun jika si perusahaan tidak juga berinisiatif memulai memberikan tawaran nominal gaji, Anda dapat menggunakan pengetahuan besaran gaji yang diketahu mengenai posisi pekerjaan yang Anda lamar.

2. Jangan pernah mengutarakan alasan pribadi

Jika Anda mengajukan besaran gaji yang cukup tinggi, jangan pernah utarakan alasan pribadi di baliknya kepada perusahaan yang Anda  lamar, seperti alasan untuk biaya menikah, pengobatan keluarga yang sakit, dan lain-lain.

Utarakanlah alasan logis yang bersifat profesional saat mengajukan nominal gaji yang tinggi dari rata-rata penghasilan di posisi yang Anda lamar. Namun, perlu diingat bahwa untuk situasi seperti ini, Anda perlu memiliki latar belakang pendidikan atau karier sebelumnya yang jelas, dan jika memungkinkan, menonjolkan nilai lebih Anda secara faktual.

3. Bersikap fleksibel

Ketika negosiasi gaji gagal memenuhi harapan Anda, namun di sisi lain juga merasa sayang untuk melepas posisi pekerjaan tersebut, maka Anda perlu bersikap fleksibel. Dalam hal ini, Anda perlu berani untuk menanyakan mengenai kemungkinan insentif yang didapat apabila Anda dilibatkan dalam sebuah proyek, kerja lembur, atau jika Anda memenuhi sebuah target pencapaian yang dibidik oleh perusahaan bersangkutan.

4. Berikan fakta yang mendukung nominal gaji yang Anda minta

Penjelasan sederhananya adalah jika Anda menginginkan gaji yang besar, maka Anda perlu dukungan bukti bahwa Anda memiliki kapabilitas untuk pekerjaan yang dilamar.

Pengalaman  -pengalaman seperti mengikuti organisasi, pekerjaan, atau kegiatan yang memiliki kaitan dengan lingkup pekerjaan yang dilamar dapat menjadi nilai lebih bagi Anda dalam mempertahankan besaran gaji yang Anda negosiasikan.

5. Jangan pernah menginterupsi

Jangan pernah memotong pembicaraan pihak yang mewawancarai Anda dalam negosiasi gaji sebelum ia benar-benar berhenti bicara. Hal ini untuk menunjukkan respek terhadap pekerjaan dan perusahaan yang Anda lamar.

Namun, bukan berarti jika Anda kurang sreg dengan negosiasi yang Anda lakukan, Anda tidak dapat berkilah. Anda perlu tahu kapan waktu yang tepat untuk berganti bicara dalam memperkuat posisi tawar Anda.

6. Berikan waktu perusahaan untuk berpikir

Jika perusahaan akhirnya meminta waktu untuk berpikir, bisa jadi Anda sudah dalam posisi kuat. Berikanlah respek terhadap hal tersebut, karena umumnya si pewawancara membutuhkan masukan lebih luas dari atasan-atasan di perusahaan tersebut.

7. Jika gagal bernegosiasi, jangan tunjukkan rasa kecewa

Jika negosiasi yang Anda ajukan gagal dicapai, Anda dapat berpikir sejenak untuk mengajukan negosiasi selanjutnya dengan besaran gaji yang dkurangi sedikit jumlahnya.

Biasanya perusahaan akan memikirkan ulang hal tersebut. Namun jika benar-benar gagal, jangan pernah tunjukkan rasa kecewa. Tunjukkan rasa terima kasih karena Anda telah diberikan kesempatan untuk melakukan negosiasi dengan perusahaan bersangkutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya