SOLOPOS.COM - Suasana di Lawas Cafe 613 Jogja. (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Tips interior kali ini mengupas tentang aplikasi perabot kuno pada bangunan modern

Harianjogja.com, JOGJA- Perabot tua atau bekas pada dasarnya dapat diaplikasikan pada berbagai genre ruangan. Meski kini tren modern minimalis lebih populer, bukan berarti sentuhan kuno yang ditampilkan lewat perabot lama tidak dapat memberikan daya tarik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pakar desain interior Jogja, Tiffany mengatakan, arsitektur ruang atau desain interior pada dasarnya adalah menciptakan ruangan yang efisien dan efektif. Tidak hanya dari sisi furnitur saja, tetapi juga elemen penunjang lainnya untuk menampilkan kesan estetika di dalamnya.

Ekspedisi Mudik 2024

“Artinya, jika suatu hunian tersebut dikonsepkan modern, tetapi ingin menciptakan adanya vocal point [daya tarik] dengan adanya perabot antik di salah satu ruangan, maka itu sah-sah saja,” ujar Tiffany kepada Harianjogja, baru-baru ini.

Tiffany mengungkapkan, perabot lama tidak selalu harus ditampilkan di ruangan dengan nuansa klasik saja. Jika bangunan memang sejak awal telah dikonsep menjadi semacam recycle house, maka penempatan perabotan bekas atau lama dapat saja sesuai di pasang pada sudut ruang manapun. Karena perabot bekas ini akan menjadi bagian penting untuk menghidupkan konsep tersebut.

Lebih lanjut Tiffany mengatakan, pemanfaatan perabot bekas atau lama ini dapat diaplikasikan ke ruangan apapun. Namun, dengan catatan harus memerhatikan beberapa hal sebelum mengaplikasikannya.

“Paling tidak tentukan dulu ruangan mana yang akan diberi sentuhan vocal point dengan memasukkan unsur lawas,” imbuh lulusan Jurusan Arsitek, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Sebelum mengaplikasikan perabot bekas atau lama menjadi vocal point dari suatu ruangan, maka perlu diperhatikan beberapa hal penting. Arsitek Jogja, Tiffany mengatakan dilihat dari esensi fungsi usia dari perabotan lama yang akan digunakan pasti memiliki beberapa kerusakan di bagian tertentu. Untuk menjadikan perabot lawas ini sebagai elemen penunjang interior, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

1. Fungsional
Jika perabotan bekas diletakkan di ruangan sebagai salah satu penunjang fasilitas ruangan tersebut harus diperhatikan fungsinya. Misalnya, sebuah kursi tua, tentunya difungsikan untuk tempat duduk, maka harus mempertimbangkan ketahanan dan keawetan perabot tersebut. Kecuali, jika kursi itu hanya digunakan sekadar untuk estetika dari ruangan itu.

2. Konsep ruangan dan interior
Untuk membentuk sebuah ruangan yang baik, tentu pertama-tama harus menentukan konsep dari ruangan tersebut. Jika ingin menampilkan konsep etnik, atau ingin menonjolkan esensi recycle, tentu perabot bekas dapat diaplikasikan. Akan tetapi, jika konsepnya bertolak belakang, maka jangan sampai menjadikan perabotan bekas atau lama sebagai pengganggu estetika dari ruangan tersebut.

3. Perpaduan perabot ruangan
Hal yang harus diperhatikan setelah menentukan konsep ruangan dan interior, serta fungsional barang, selanjutnya menentukan perabotan yang akan digunakan. Perabotan lama dan baru, baik itu berupa hiasan dan furnitur dapat dikombinasikan.

Buatlah daftar perabot bekas yang dimiliki, sehingga akan tepat saat akan diletakkan di ruang yang telah ditentukan. Setelah itu, barang-barang baru yang ada di ruangan tersebut dapat selaras secara estetika dan memberikan daya tarik pada ruangan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya