SOLOPOS.COM - Ilustrasi hubungan seks (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA–Tak bisa dipungkiri berbagai hubungan intim atau hubungan seksual pasangan suami istri (Pasutri) menjadi salah satu kunci keharmonisan rumah tangga.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa pria menginginkan frekuensi hubungan intim yang lebih tinggi dibandingkan wanita, dan wanita cenderung menginginkan keteraturan berhubungan intim secara berkala dibandingkan pria.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagaimana dikutip Besthealthmag, seorang pakar kesehatan seksual asal Amerika Serikat (AS), John Gray, dalam bukunya yang berjudul Mars and Venus in the Bedroom, menulis bahwa dalam hubungan intim, pria sangat mengharapkan kenikmatan fisik melalui sentuhan dan visual. Sedangkan wanita lebih banyak mengharapkan kondisi layaknya rekreasi, yakni turut mendapatkan pengalaman batin yang memuaskan.

Lalu bagaimanakah seharusnya hubungan intim yang sehat bagi pria dan wanita, di mana memberikan manfaat yang seimbang bagi keduanya?

Solusi pertama yang harus dilakukan adalah meng0munikasikan dengan pasangan mengenai kesepakatan frekuensi dan kualitas hubungan intim. Dalam hal ini, Anda dan pasangan perlu saling jujur satu sama lain mengenai pengalaman seksual yang didapat ketika berhubungan intim.

Jangan menutupi kekecewaan yang Anda rasakan jika memang Anda mengalami ketidakpuasaan saat berhubungan intim. Dengan bersikap saling terbuka, maka ke depannya akan memberikan pemahaman baru bagi masing-masing pihak mengenai hubungan intim yang dapat memberikan kepuasaan maksimal satu sama lain.

Pria cenderung memiliki hasrat seksual yang menggebu saat berhubungan intim, dan sayangnya wanita butuh waktu lama untuk menyeimbangkannya. Hal ini membuat pria merasa tidak mendapatkan kualitas hubungan intim yang maksimal, begitupun wanita yang merasa kesulitan untuk menyatu dengan gairah seksual pasangan.

Heidi McConkey, terapis seksual asal AS, menyarankan untuk memperbanyak rangsangan satu sama lain melaui foreplay saat berhubungan intim. Menurutnya, melalui foreplay, pria akan tetap mendapat gairah seksual melalui kontak fisik berupa sentuhan dan visual, serta wanita memiliki waktu yang cukup untuk membangun dan menyeimbangkan gairah seksualnya dengan pasangan. Hal ini memberikan kesempatan yang lebih besar dalam mencapai titik klimaks yang impas.

Lalu bagaimana dengan seks oral yang menjadi tren bagi banyak pasangan saat ini? Apakah bentuk hubungan intim tersebut termasuk sehat?

Baik John Gray maupun Heidi McConkey, tidak menyebut hal ini masuk dalam kategori hubungan intim yang sehat. Namun, keduanya sama-sama tidak menampik bahwa terkadang seks oral berguna untuk meningkatkan gairah antara pria dan wanita dalam berhubungan initim.

Sangat disarankan untuk mengkomunikasikan terlebih dahulu mengenai keinginan untuk melakukan seks oral kepada pasangan. Hal ini untuk menghindari kemungkinan pasangan tidak suka atau tidak puas dengan seks oral yang Anda lakukan.

Selanjutnya mengenai frekuensi hubungan intim yang baik, lagi-lagi disarankan untuk berkomunikasi satu sama lain. Usahakan untuk mendapatkan titik temu antara Anda dan pasangan mengenai frekuensi yang akan memberikan kepuasan maksimal bagi Anda dan pasangan.

Jika Anda dan pasangan merasa baik-baik saja dengan berhubungan intim setiap tiga kali seminggu, teruskan. Jika tidak, maka kembali luangkan waktu untuk mengkomunikasikannya lebih jauh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya