SOLOPOS.COM - Ilustrasi serangan jantung (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Solopos.com, NEW YORK- Penyakit jantung merupakan penyakit pembunuh yang sekaligus penyumbang terbesar kematian perempuan di atas 30 tahun yang jarang menggerakan badannya atau melakukan aktifitas.

Dikutip Reuters, belum lama ini, penyakit jantung adalah pembunuh utama wanita di Amerika Serikat, diperkirakan satu dari empat wanita meninggal karena penyakit ini, statistik serupa juga berlaku di Australia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk mengetahui berbagai faktor risiko penyakit jantung, tim ilmuwan menganalisis data dari studi jangka panjang yang diikuti wanita Australia selama 1996 sampai 2011. Survei yang dilakukan adalah tentang gaya hidup dan kesehatan mereka.

Sekitar 30.000 peserta yang berkisar berumur 22 sampai 90 tahun dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan tahun lahir 1973-1978, 1946-1951 dan 1921-1926.

Para peneliti menganalisis setiap kelompok tentang adanya penyakit jantung yang dapat dikaitkan dengan berat badan, aktivitas tubuh, tekanan darah tinggi dan rokok.

Secara keseluruhan, penyumbang terbesar penyebab penyakit jantung di antara wanita berusia 30 tahun ke atas sampai 90 adalah merokok. Merokok menyumbang sekitar 60 persen menurut hasil yang telah dipublikasikan dalam British Journal of Sports Medicine itu.

Tekanan darah tinggi adalah paling umum ada atau rata- rata terdapat di kalangan wanita muda. Kegemukan juga sama halnya dengan tekanan darah tinggi terdapat dalam wanita.

Hasil mengejutkan terdapat dalam faktor jarang nya wanita beraktivitas. Menyumbang sekitar 65 persen wanita yang dapat terkena penyakit jantung karena faktor ini.

“Dengan memahami risiko dari penyakit yang dapat mengakibatkan masalah serius, pencegahan dan pemberian informasi yang tepat terkait penyakit itu dapat meminimalisir,” kata ahli fisiologi olahraga dari Universitas Queensland, Wendy Brown.

Berdasarkan tingkat kematian akibat penyakit jantung di Australia yang disebabkan rendahnya aktifitas tubuh, para peneliti menyarankan untuk melakukan sekitar satu jam aktifitas atau berolahraga, sehingga 2.612 kematian akan dihindari.

Penyakit jantung sendiri merupakan penyumbang terbesar kematian disana. Lebih banyak dibanding perempuan Australia yang tewas dalam kecelakaan.

Seorang ahli jantung dari Universitas California San Fransisco, Nisha Parikh, mengatakan jika aktifitas tubuh ditingkatkan, dapat mengurangi berat badan sekaligus dapat menurunkan tekanan darah.

Studi ini menunjukkan pentingnya meningkatkan tingkat aktivitas di segala usia. Parikh menambahkan ada banyak cara sederhana bagi orang sibuk untuk menambah aktifitas tubuh seperti berjalan dengan mengambil jarak lebih jauh dari biasanya dengan melewati tangga atau berjalan- jalan di tempat parkir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya