SOLOPOS.COM - Ilustrasi stres (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, NEW YORK- Kekhawatiran yang berlebihan dalam sebuah konflik dan tuntutan dalam hubungan dengan teman, keluarga dan tetangga dapat menyebabkan kematian.

Hal tersebut berdasarkan sebuah studi di Denmark baru- baru ini seperti dikutip dari kantor berita Reuters pada Selasa (27/5/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Konflik dapat dikaitkan dengan meningkatnya risiko kematian,” kata para ilmuwan. Kekhawatiran dan tuntutan yang hanya dapat dikaitkan dengan risiko kematian jika terkait dengan pasangan mereka atau anak-anak.

“Pria atau wanita yang tidak mempunyai pekerjaan yang rentan,” kata seorang peneliti kesehatan masyarakat dari Universitas Copenhagen, Rikke Lund.

Jarang mengetahui adanya akibat yang ditimbulkan dari stres hubungan sosial, konflik, kekhawatiran dan tuntutan terhadap kesehatan.

Untuk menguji pengaruh hubungan stres pada semua penyebab kematian, para peneliti menganalisis data dari studi jangka panjang di Denmark. Penelitian melibatkan 9.870 orang dewasa berusia 30-an, 40-an dan 50-an dan menganalisis kesehatan mereka dari tahun 2000 sampai akhir 2011.

Para peneliti mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan hubungan sosial seperti siapa nama mitra, anak- anak, saudara, teman dan tetangga yang dapat menyebabkan kekhawatiran atau ikatan emosional dalam kehidupan peserta.

Selama penelitian, 4 persen wanita dan 6 persen laki-laki meninggal. Hampir separuh kematian berasal dari kanker. Penyebab lainnya dari berbagai penyakit seperti jantung, hati, kecelakaan dan bunuh diri.

Selain itu, sekitar satu dari 10 peserta mengatakan bahwa pasangan atau anak-anak mereka selalu menjadi sumber kekhawatiran mereka. Sedangkan enam persen mengatakan sering terlibat dalam konflik dengan anggota keluarga lain dan sebanyak dua persen sering mengalami konflik dengan teman mereka.

Orang yang sering mengalami kekhawatiran atau tuntutan karena pasangan mereka, memiliki dua kali lipat risiko kematian dibandingkan dengan mereka yang jarang memiliki pengalaman-pengalaman tersebut.

Peserta yang sering mengalami kekhawatiran dan tuntutan dari anak-anak mereka berkisar sekitar 50 persen mengamalami risiko kematian.

“Saya pikir itu benar-benar menambah pemahaman kita lebih luas lagi bahwa umur kita juga dipengaruhi oleh hubungan dengan orang- orang sekitar yang dapat berdampak pada kesehatan,” kata seorang psikolog dari Universitas Brigham Young di Provo Utah, Julianne Holt.

Dia juga mengimbuhkan terdapat beberapa penelitian lain yang menunjukkan bahwa hubungan seseorang dapat berpengaruh dengan risiko kematian yang lebih besar.

“Tapi tidak semua hubungan sama positifnya. Kita perlu berhati-hati tentang aspek-aspek negatif juga,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya