Solopos.com, SOLO- Seseorang dapat tertular pilek atau flu dari orang lain terutama pada jarak dekat. Ternyata, hal yang sama juga berlaku untuk stres. Sebuah penelitian terbaru yang dilansir Women Health Magazine Sabtu (24/5/2014) menemukan bahwa stress bisa menular bahkan lebih berbahaya akibatnya.
Para peneliti di Jerman mempelajari lebih dari 150 pasangan yang terdiri dari seorang pria dan wanita. Beberapa pasangan tersebut terdapat pasangan yang mempunyai hubungan sama lain dan pasangan lain tidak mengenal antara satu dengan yang lain.
Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang
Para peneliti meminta satu peserta dalam setiap pasangan untuk melakukan kegiatan yang dapat mengundang stres seperti memberikan presentasi sebuah karya atau menyelesaikan soal matematika yang sulit. Sedangkan peserta lain yang tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut dapat mengamati melalui transmisi video. Hal tersebut bertujuan untuk melihat reaksi fisiologis dari tiap pasangan.
Secara keseluruhan, 26 persen dari peserta yang mengangamati pasangannya menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kortisol, hormon stres. Ternyata 40 persen dari peserta yang memiliki hubungan dekat terlihat lonjakan kortisol. Sementara hanya 10 persen dari peserta yang tidak mengenal antara satu dan yang lain.
Menariknya, orang yang mengamati orang lain melakukan kegiatan yang dapat membuat stress, dia juga bisa stress. “Stres memiliki potensi penularan yang sangat besar. Bahkan program televisi yang menggambarkan penderitaan orang lain juga dapat mengirimkan rasa stres kepada pemirsa yang menontonnya,” kata penulis penelitian tersebut, Veronika Engert PhD.
Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya ketika orang disekitar anda mengalami stres, aturlah emosi dengan baik supaya tidak tertular energi negatif stres tersebut.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
