SOLOPOS.COM - Ilustrasi pensiun (Dok/JIBI)

Solopos.com, JAKARTA – Masa pensiun pasti tiba. Jika masa itu segera datang, tak ada salahnya Anda mempersiapkan diri sebaik mungkin. Tiga tips jitu yang dikutip Kabar24 dari Time.com, Sabtu (11/10/2014), ini mungkin bisa menjadi panduan agar Anda tak gelagapan menghadapi masa pensiun.

1. Pastikan Anda Cukup Uang
Merasa punya cukup uang memang mustahil. Selain karena setiap orang tidak pernah merasa puas, juga karena angka nominal uang selalu berbeda kadarnya dari waktu ke waktu. Telebih lagi di kala Anda dituntut terus menghasilkannya demi dapat melanjutkan hidup, sementara usia atau pilihan langkah Anda tidak lagi memungkinkan Anda terus bekerja.
Itulah pasalnya, rajin menabung adalah saran yang sangat dianjurkan untukl mengantisipasi situasi ini. Tingkatkan kebiasaan menabung Anda mulai sekarang agar kelak saat Anda memutuskan untuk pensiun bekerja, Anda memiliki jumlah tabungan yang cukup guna bertahan hidup. Namun, perlu pula Anda diperhatikan untuk tidak sepenuhnya bergantung pada uang tabungan saat menjalani masa pensiun nanti.
Kesiapan tabungan Anda perlu pula dibarengi oleh perencanaan tata kelola uang yang  baik di masa pensiun, seperti memutarnya menjadi modal membuat usaha, atau sebagai modal untuk melakukan investasi, dan dan sebagainya.  Tidak perlu menggunakan keseluruhan tabungan Anda untuk melakukan perputaran uang pada masa pensiun itu, pisahkan secara cermat tabungan Anda dalam pos-pos pengeluaran yang akan Anda lakukan pada masa pensiun itu.
Anda juga perlu untuk belajar sejak dini mengenai tata kelola keuangan pascapensiun, belajar untuk memulai usaha, dan belajar mengenal investasi yang baik serta menguntungkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

2. Usahakan Punya Pendapatan cukup pada Masa Pensiun
Poin ini lebih menitik beratkan pada seberapa banyak kontribusi yang Anda lakukan untuk perusahaan tempat Anda bekerja. Sebaiknya Anda melihat baik dan buruk yang pernah Anda lakukan selama bekerja, dan coba mengalkulasikannya dengan ketentuan pensiun yang ditetapkan oleh perusahaan terkait.
Hitunglah secara realistis berapa kemungkinan jumlah uang pensiun yang akan Anda terima nantinya. Ketika—misalkan—jumlah uang pensiun yang ditetapkan tidak sesuai dengan perhitungan realistis Anda, maka segera lakukan mediasi dengan manajemen terkait. Jelaskan seberapa besar kontribusi Anda selama ini, utamanya mendahulukan bukti kontribusi terbesar Anda, dan kemudian menegosiasikannya ulang agar tercapai jumlah yang disepakati dengan baik oleh Anda dan perusahaan terkait.
Selain itu, jika masa pensiun masih cukup jauh, Anda dapat mulai merancangnya sejak dini dengan meningkatkan portofolio kerja Anda. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan performa kerja yang kemudian akan berujung pada munculnya impresi baik atas diri Anda, di mana bahkan berpotensi meningkatkan posisi Anda di tempat kerja. Logika sederhananya adalah semakin tinggi posisi kerja Anda, maka akan semakin besar pula jumlah uang pensiun yang akan diterma nantinya.

3. Pastikan Portofolio Investasi Anda Cukup Baik
Investasi memang bermacam-macam bentuknya, dan tipikal orang Indonesia umumnya menyukai investasi berupa benda yang terus mengalami nilai peningkatan, seperti contoh emas dan rumah. Namun, tidak ada salahnya juga untuk mencoba investasi dalam bentuk obligasi dan saham. Dua jenis investasi ini akan memberikan Anda kisaran untung yang tinggi. Terlebih lagi jika Anda memilahnya dengan baik, bisa jadi keuntungan tinggi yang Anda peroleh akan bersifat kontinyu dalam periode waktu yang cukup lama.
Jika dilihat dari besar risikonya, memang dua jenis investasi ini memang tidak sepenuhnya aman. Akan tetapi jika Anda telah lebih dahulu mencermatinya secara seksama, maka kemungkinan risiko buruk yang akan diterima tidak begitu mengkhawatirkan. Saran banyak pakar investasi adalah bagi investor publik, sebaiknya melakukan investasi obligasi dan saham dengan komposisi secara berurut 60 persen di obligasi dan 40 persen di saham ketika usia pensiun Anda bermula di usia 60 tahun. Sedangkan jika Anda mulai masuk pensiun di usia 55 tahun, maka komposisi obligasinya adalah 55 persen dan saham sebesar 45 persen.
Hal lain yang perlu diperhatikan, misalkan ketika Anda menemukan saham yang mampu memberikan keuntungan bersifat kontinyu, sebaiknya jangan langsung dianggap sebagai investasi emas. Menurut penelitian Morgan Housel, seorang ahli ekonomi asal Amerika Serikat (AS), rata-rata nilai saham akan rontok setiap 10 hingga 11 bulan sekali. Maka perlu diperhatikan dengan teliti kapan waktu yang tepat untuk memilih saham yang ingin Anda investasikan. Beberapa aplikasi penghitungan real time saham-saham regional kini banyak bermunculan, dan dapat Anda jadikan sebagai panduan untuk berinvestasi saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya