SOLOPOS.COM - ilustrasi (taman.ideaonline.co.id)

ilustrasi (taman.ideaonline.co.id)

Pedas cabai rawit sering digunakan untuk masakan atau pendamping gorengan. Meski belum umum diketahui, buah pedas itu berkhasiat mengobati rematik karena sifat panas yang dimilikinya.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Selain rasa pedas, sifat panasnya ketika dikonsumsi bisa masuk dalam meridian jantung dan pankreas. “Lombok (cabai) itu jenis tanaman sayur yang ada khasiat untuk obat, tetapi memang belum umum. Saya membaca di buku herbal, dan saya praktikkan ke saudara yang terkena rematik,” kata Chartim  pemilik dan penjual obat herbal bersertifikat saat ditemui di tokonya yang terletak di Sorosutan, Sabtu (4/8).

Dikatakannya, tanaman budidaya ini berasal dari wilayah Amerika Selatan. Jenis cabai rawit merah berkhasiat sebagai tonik dan pemicu aliran darah. Dalah hal ini, sebagi obat rematik, sifat panas tanaman bernama Latin Capsicum frutescens ini sangat sesuai karena bisa menghancurkan bekuan darah atau antikoagulan.

Chartim mengatakan, pada buah cabai rawit terkandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid atsiri, resin, minyak menguap, serta vitamin A dan C. Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai yang berkhasiat melancarkan aliran darah serta sebagai pemati rasa kulit.

Sedangkan untuk bijinya mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin atau kapsisidin. “Kapsisidin itulah yang memiliki berkhasiat sebagai antibiotik,” lanjut Chartim.

Menurut dia, cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan khasiat cabai rawit bisa dengan cara merebusnya atau dibuat bubuk maupun pil. Untuk pemakaian luar, cukup dengan merebus lalu uapnya dipakai memanaskan bagian tubuh yang sakit.

Cara lain, lanjutnya, dengan menggiling cabai rawit hingga halus, kemudian membalurkannya di bagian yang sakit. Cara terakhir ini bisa digunakan untuk gangguan rematik dan jari nyeri karena kedinginan. “Untuk kulit yang sehat akan terasa panas terbakar tapi kalau memang sakit, rasanya hanya hangat panas,” kata dia.

Sedangkan konsultan kesehatan keluarga, Nurwanti mengatakan, saat disantap, rasa pedas di lidah dapat menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin yang berpengaruh baik pada mood atau kadar perasaan. Hasilnya, rasa sakit hilang dan timbul perasaan lebih sehat. “Pada sistem reproduksi, sifatnya yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk,” ujar dia, dihubungi kemarin.

Dikatakan Nurwanti, salah satu hasil penelitian menyebut bahwa cabai rawit memiliki khasiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah atau trombosis, dan menurunkan kadar kolestrol. Sedangkan kandungan zat antioksidan yakni pada vitamin C dan betakaroten dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan dan memperlambat proses penuaan.

Tetapi disarankan, konsumsi cabai rawit baik untuk dalam maupun luar tubuh tidak bisa dilakukan semua orang. Pasalnya, konsumsi cabai rawit secara berlebihan tidak baik untuk penderita sakit tenggorokan, sakit mata, dan penderita gangguan saluran pencernaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya