SOLOPOS.COM - Low and High Key Photography (JIBI/Harian Jogja/IST-imgur.com)

Tips fotografi berikut mengenai teknik pencahayaan.

Harianjogja.com, JOGJA — Teknik pencahayaan dalam fotografi memiliki beragam variasi. Lewat teknik pencahayaan yang tepat, sebuah objek bisa memancarkan keindahan, baik dari sisi gelap maupun sisi terangnya. Anda dapat menggunakan teknik high key atau low key, untuk menonjolkan sisi terang atau sisi gelap dari objek yang dibidik.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI

(Baca Juga : TIPS FOTOGRAFI : Refleksikan Objek Bikin Gambar Makin Aduhai)

Menurut Dosen Jurusan Fotografi, Fakultas Media Rekam, Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja, Oscar Samaratungga, teknik high key lebih menonjolkan nuansa terang dari sebuah objek gambar. Sedangkan teknik low speed, merupakan teknik yang lebih banyak menampilkan nuansa gelap.

“High key akan lebih banyak menampilkan nuansa terang dengan dominasi warna putih. Sedangkan low key, lebih menonjolkan sisi gelap,” ujar Oscar saat dihubungi Harianjogja.com, belum lama ini.

Oscar mengungkapkan, kedua teknik ini pada dasarnya merupakan teknik yang dipakai untuk mendukung suatu konsep yang ingin ditampilkan oleh seorang fotografer. Baik high key maupun low key, memberikan nuansa gambar yang beragam.

Dalam penerapannya, gambar yang diambil menggunakan teknik high key cenderung akan menampilkan nuansa putih yang memunculkan kesan suci pada gambar tersebut. Konsep pemotretan yang banyak menggunakan teknik ini adalah pemotretan bayi, pernikahan hingga fashion.

“Pada film, teknik ini juga banyak digunakan, biasanya untuk menampilkan wujud seorang malaikat, arwah, atau orang-orang suci. Sedangkan pada teknik low key, kesan yang ingin ditunjukkan adalah dramatis dan misterius,” jelas Oscar.

Pada dasarnya, dalam teknik high key, terdapat tiga tone yang perlu diperhatikan. Di antaranya highlight dengan kecenderungan warna putih, midtone dengan warna abu atau di antara hitam dan putih, serta shadow tone dengan nuansa paling gelap. Sedangkan pada low key, hanya ada dua tone yang ditonjolkan yakni midtone dan shadow tone.

Sisi gelap yang tegas pada teknik low key banyak diaplikasikan untuk memotret objek-objek seperti human interest dengan menampilkan gambar-gambar tokoh. Oscar menambahkan, fotografer yang ingin menampilkan sisi tegas dan wibawa dari seorang tokoh biasanya akan menggunakan teknik low key.

Meski demikian, lanjut Oscar, gambar yang diambil dengan kedua teknik tersebut akan selalu tampil hitam dan putih. Dalam dunia fashion, high key lebih sering ditampilkan secara full colour.

“Tergantung fokus yang dipilih fotografer, jika itu model, aksesoris atau make up, maka warna akan lebih ditonjolkan pada fokus yang ditentukan. Sementara pada low key, nuansa yang ditampilkan lebih dekat dengan hitam putih, karena gambar akan lebih gelap,” imbuh Oscar.

Teknik Pengambilan Gambar

Untuk mendapatkan gambar bernuansa terang atau gelap, teknik pengambilan gambar dilakukan secara manual. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengambil gambar dengan teknik high key atau low key seperti yang disampaikan Fotografer dan Dosen ISI Jogja, Oscar Samaratungga.

1. Teknik High Key

a. Pada teknik high key membutuhkan exposure yang lebih lama. Artinya penerimaan cahaya lebih banyak untuk mendapatkan gambar dengan nuansa terang. Perlu diperhatikan, jangan sampai over exposure.

 Low and High Key Photography (JIBI/Harian Jogja/IST-imgur.com)


Low and High Key Photography (JIBI/Harian Jogja/IST-imgur.com)

b. ISO diatur pada ukuran standar antara ISO 200, ISO 400 atau ISO 800. Tergantung juga pada lokasi pengambilan gambar, jika terlalu banyak cahaya gunakan ISO 200 atau ISO 400.

c. Gunakan diafragma dengan bukaan yang besar. Tergantung ruang tajam yang ingin dicapai.

2. Teknik Low Key

a. Pada teknik low key, exposure yang digunakan lebih pendek. Namun, perlu hati-hati jangan sampai pengaturan salah, sehingga menampilkan gambar yang under exposure.

 Low and High Key Photography (JIBI/Harian Jogja/IST-celebank.com)


Low and High Key Photography (JIBI/Harian Jogja/IST-celebank.com)

b. Gunakan speed yang tinggi untuk mendapatkan exposure lebih cepat. ISO yang digunakan standar, antara ISO 200 atau ISO 400.

c. Diafragma dapat diatur ke angka yang lebih kecil atau bukaan besar. Tergantung ruang tajam yang diinginkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya