SOLOPOS.COM - Ilustrasi penggemar fotografi (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Tips fotografi kali ini mengenai cara mengambil gambar portrait.

Solopos.com, SOLO — Hasil foto yang bagus tak lepas dari cara pemotret mengambil gambar. Bagi seorang profesional mungkin mengambil gambar bagus sudah menjadi hal lumrah, lalu bagaimana dengan amatir?

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ada beberapa tips fotografi yang bisa dilakukan pemula terutama saat mengambil gambar portrait. Berikut ini tipsnya sebagaimana dilaporkan Tech Radar, Rabu (12/10/2016):

Ketika Menggunakan Kompensasi Exposure

Sistem pengukuran kamera Anda memainkan peran penting dalam pengambilan gambar. Ia bekerja dengan banyaknya cahaya yang harus masuk kamera untuk membuat exposure tepat. Selain itu, matering ini sangat pintar, tapi itu tidak mudah.

Masalah dengan matering terletak pada dibutuhkan pembacaan rata-rata, baik dari seluruh frame atau sebagian, tergantung pada mode matering Anda berada dan membaca ini diasumsikan menjadi midtone atau dengan kata lain setengah jalan antara putih dan hitam.

Sistem metering dapat dilakukan ketika frame didominasi oleh bidang kecerahan atau kegelan ektrim. Saat mengambil potret, warna kulit cahaya bisa dengan mudah mengelabui kamera ke shot underexposing. Anda akan melihat ini lebih banyak saat pengambilan gambar foto wajah penuh atau ketika ada banyak putih di scene, pengantin di pernikahan bisa dijadikan contoh utama.

Hal itu bisa dapat diperbaiki meskipun dengan kontrol Exposure Compensation kamera Anda. Untuk memulai, cobalah memutar hingga +1 berhenti dari Exposure Compensation positif untuk meringankan wajah orang-orang.

Saran Aperture

Saat mengambil potrait, yang terbaik adalah mengatur lebar aperture (sekitar f/2.8-f/5.6) untuk menangkap kedalaman dangkal lapangan, sehingga latar belakang di belakang subjek Anda blur dengan baik, membuat mereka lebih menonjol.

Memotret dengan mode Prioritas Aperture untuk mengontrol kedalaman lapangan, dalam mode ini DSLR Anda akan membantu mengatur kecepatan rana untuk eksposur yang tepat. Spesialis lensa potrait cenderung memiliki lubang maksimum yang lebih luas (dari f/1.4 ke f/2.8) untuk mengaburkan latar belakang lebih lanjut.

Pengaturan Shutter Speed

Ketika mengatur shutter speed, faktor panjang fokus lensa Anda bila kamera goyang akan menjadi masalah. Sebagai aturan umum, pastikan kecepatan rana Anda lebih tinggi dibanding panjang fokus efektif Anda. Misalnya di 200 mm menggunakan 1/250 second shutter speed atau lebih cepat.

Hal itu juga memungkinkan kecepatan shutter speed lebih lambat bila menggunakan lensa wide angle seperti 1/20sec dengan panjang fokus 18 mm. Meskipun tidak akan membantu bila subyek bergerak di sekitar dengan cepat, jangan lupa untuk menggunakan sistem anti-shake kamera.

Sementara beberapa sistem kamera memiliki built-in di sekitar sensor. Tidak setiap lensa akan menampilkan teknologi ini, tetapi bila Anda memilikinya gunakan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya