SOLOPOS.COM - Sejumlah remaja melakukan selfie. (JIBI/Bisnis Indonesia/Abdullah Azzam)

Tips asuh anak kali ini mengulas tentang sikap orang tua saat mengarahkan si anak yang beranjak remaja.

Solopos.com, JAKARTA — Saat anak memasuki usia puber, pengalaman menyukai lawan jenis pasti mengiringi perkembangan mereka. Lalu, apa yang sebaiknya orang tua lakukan ketika si buah hati menunjukkan tanda-tanda kasmaran dan ingin mencoba berpacaran?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketika anak mulai pacaran, sebaiknya orang tua memposisikan diri sebagai sahabat. Jangan mengatakan “boleh” atau “tidak”, biarkan saja si anak menjalani fase pubertas mereka. Pastikan saja Anda selalu berada di sisi mereka, untuk menjadi pendamping dan memantau setiap langkah yang mereka lakukan. Tapi, sebelumnya bekali anak dengan beberapa hal berikut.

Mengatur Usia Kencan

Ekspedisi Mudik 2024

Semakin cepat orang tua mengatur usia kencan anak, maka semakin baik. Dokter dari Denver Health Medical Center Amerika Serikat, Ron Eagar mengatakan, usia 16 tahun adalah waktu yang tepat untuk memberi celah kepada anak boleh memiliki teman dekat. Jangan marah ketika anak meminta usia yang lebih muda. Katakan, “Saya mengerti, kamu tidak akan berkencan sebelum usia 16.” Lakukan riset untuk memberi penjelasan pada mereka mengenai kedewasaan.

Menghormati Perasaan Anak

Wajar ketika remaja mulai naksir seseorang sebelum usia 16 tahun. Orang tua tak perlu marah, hormati perasaan mereka. Psikolog Remaja, George Comerci mengatakan, “Orang tua tidak boleh mencemooh cinta pertama anak. Ini adalah hubungan intim pertama mereka dengan seseorang di luar keluarga. Bantu anak bersikap baik dengan orang yang mereka taksir.”

Jujur Kepada Anak

Anak Anda perlu tahu bahaya kencan. Ajari mereka cara melindungi diri dan tidak terlalu tunduk dengan kasih sayang dari teman dekat yang dapat mengakibatkan pemerkosaan. Beritahu cara menolak godaan agresif teman mereka.

Beri Wawasan Batas Berpacaran

Beritahu anak tentang ciuman. Tegaskan bahwa mencium teman dekat adalah kesalahan besar. Sebab, terlalu banyak ciuman dan pelukan bisa mengarah ke hubungan intim yang terlarang. Arahkan anak agar dapat menjaga perilaku sebelum menikah.

Jelaskan Bahaya Seksual

Beri penjelasan tentang seksualitas. Berteman dekat dengan seseorang tidak berarti boleh melakukan hal-hal berbau seksual. Hal itu karena bisa menimbulkan sakit hati. Pacaran yang tidak sehat juga berpotensi merusak kesehatan fisik. Seperti masalah reproduksi, kesehatan janin dan perinatal, Kanker, dan HIV Aids.

Jelaskan pada anak, seks boleh dilakukan oleh orang yang sudah menikah. Beritahu pula tentang dosa dan aturan agama tentang seks sebelum menikah. Orang tua tidak boleh memberi informasi palsu tentang mitos-mitos seks. Demikian dikutip Okezone dari Familyshare, Rabu (29/7/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya